Sukses

'Paling Mematikan', Korban Tewas Bom Mobil ISIS di Irak 126 Orang

Sebanyak 126 orang dilaporkan tewas sementara 147 lainnya terluka dalam aksi teror berupa bom mobil di Irak yang didalangi ISIS.

Liputan6.com, Baghdad - Jumlah korban tewas akibat serangan bom mobil di pasar Karadda, Irak meningkat pesat menjadi 126 orang, termasuk di antaranya 25 anak-anak -- menjadikan serangan ini disebut yang paling mematikan. Sebelumnya, otoritas Irak menyebutkan 83 orang tewas dalam aksi teror yang didalangi ISIS itu.

Sementara itu jumlah korban luka mencapai 147 orang. Demikian seperti dilansir CNN, Minggu (3/7/2016).

Bom meledak di tengah suasana ramai di mana sejumlah keluarga tengah menanti saat berbuka, sementara sebagian lainnya berkumpul untuk menyaksikan turnamen Euro 2016 di sebuah kafe. Di lokasi yang sama juga terdapat sejumlah toko dan gym.

Sementara itu, terdapat bom lainnya yang meledak di luar pasar di Shaab, bagian tenggara Baghdad. Menurut polisi, akibat peristiwa itu satu orang tewas dan lima lainnya terluka.

Melalui sebuah postingan di Twitter, teroris ISIS mengaku bertanggungjawab atas serangan ke Karadda dan Shaab. Kelompok ini mengklaim telah menargetkan kedua kawasan itu karena didominasi oleh penganut Syiah.

Menyikapi tragedi pengeboman ini, sejumlah warga Irak dilaporkan marah atas ketidakmampuan pemerintah untuk menjaga keamanan di ibu kota. Hal itu terlihat ketika warga beramai-ramai melempari konvoi yang membawa Perdana Menteri Haider al-Abadi di Karrada dengan berbagai benda.

Sejumlah video amatir yang diposting di media sosial menunjukkan sejumlah warga meneriakkan, 'pencuri!' dan 'keluar!' kepada iring-iringan yang membawa PM al-Abadi dan sejumlah pejabat lainnya ketika menyambangi langsung lokasi pengeboman.

Jumlah aksi teror ISIS meningkat pascapembebasan Kota Fallujah di Irak yang menjadi salah satu benteng pertahanan kelompok teroris itu. Serangan sebelumnya mengguncang Bandara Ataturk, Turki dan sebuah kafe di Dhaka.

Sementara itu, pihak Gedung Putih mengutuk keras insiden teror tersebut. Pemerintah Amerika Serikat memastikan, pihaknya akan selalu mendukung rakyat Irak.