Liputan6.com, Jakarta - Penyanderaan di sebuah kafe yang terletak di kawasan elite Bangladesh pada Jumat, 1 Juli 2016, berakhir dengan meninggalnya 20 warga sipil bersama dengan 6 penyanderanya yang merupakan militan ISIS.
Atas peristiwa tersebut, Perdana Menteri Sheikh Hasina mengumumkan hari berkabung nasional selama 2 hari.
Sebelum melakukan aksinya, ISIS sempat memosting ke empat foto pelaku yang tampak menyeringai sambil membawa senjata. Berita tentang seringai teroris yang membunuh 20 orang di kafe Bangladesh menjadi sorotan pembaca Liputan6.com kanal Global, edisi Senin (4/7/2016) pagi.
Advertisement
Dua berita lain yang menjadi perhatian pembaca adalah kumpulan cacing kremi yang bersarang di usus seorang gadis dan akhir tragis penyanyi opera ternama oleh penembak jitu.
1. Inilah Seringai Teroris ISIS Pembunuh 20 Orang di Kafe Bangladesh
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengumumkan 2 hari berkabung nasional setelah serangan diikuti penyanderaan dan berakhir dengan meninggalnya 20 warga sipil di sebuah kafe kawasan elite di Dhaka.
Horor penyanderaan di Bangladesh itu terjadi pada Jumat 1 Juli 2016 malam sekitar pukul 21.20 waktu setempat. Lokasi kafe Holey Artisan Bakery berada di zona diplomatik.
ISIS memosting foto empat pelaku dengan pernyataan: "Biarkan orang-orang dari negeri penindas tahu bahwa tak ada tempat di dunia ini selama pesawat-pesawat mereka membunuhi muslim."
2. Hiii... Kumpulan Cacing Kremi Bersarang di Usus Gadis Ini
Berawal dari keluhan mual dan nyeri di sisi kanan dekat pinggul, remaja 15 tahun ini menuju rumah sakit.
Awalnya dokter menduga gadis itu menderita usus buntu, karena ia menunjukkan gejala-gejala yang khas. Tapi ada yang janggal, dari hasil tes darah, sampel urin dan USG tak ditemukan tanda-tanda infeksi. Petugas medis pun kebingungan.
Tindakan operasi pun disarankan untuk meredakan sakitnya, karena usus buntu bisa membunuh jika tidak ditangani.
3. Akhir Tragis Penyanyi Opera Ternama Ukraina oleh Penembak Jitu
Adalah Vasyl Slipak, penyanyi opera ternama Ukraina yang tewas tragis demi membela negaranya di tangan penembak jitu. Kematiannya sekaligus menjadi bukti atas tindakan bar-bar manusia.
Kisah tragisnya terjadi pada Rabu 29 Juni 2016 sekitar pukul 06.00 waktu setempat. Suara emasnya secara permanen dibungkam saat itu, ketika gelombang kekerasan mematikan di Ukraina pecah di tengah-tengah gencatan senjata.
Penyanyi opera 41 tahun tewas terbunuh oleh penembak jitu, menjadi korban perang akibat gesekan dengan wilayah pinggiran timur Eropa.