Sukses

KJRI Jeddah Keluarkan Imbauan Terkait 3 Ledakan di Arab Saudi

Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban luka atau pun tewas dalam tiga pengeboman yang terjadi di sejumlah titik di Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KBRI) Jeddah merilis imbauan kepada WNI terkait tiga ledakan yang mengguncang Arab Saudi. Ketiga peristiwa itu terjadi di Jeddah, Madinah, dan Qatif.

Dalam pernyataan resmi yang dikutip liputan6.com dari akun Twitter @KJRIJeddah, Selasa (5/7/2016) WNI diimbau untuk tetap tenang, namun meningkatkan kewaspadaan dan keamanan pribadi serta keluarga. WNI juga diminta terus memantau perkembangan situasi keamanan terkini dan menghindari kawasan yang berpotensi membahayakan keamanan diri.

Pihak KJRI Jeddah juga mengingatkan WNI agar selalu membawa identitas diri ketika bepergian. Terkait dengan berbagai perkembangan situasi terkini, KJRI Jeddah dapat dihubungi melalui nomor telepon +966 5817 81945 atau dapat juga menghubungi KBRI Riyadh pada nomor +966 5988 81945.

Hingga kini tidak ada WNI yang menjadi korban dalam tiga peristiwa ledakan di Arab Saudi.

Dalam waktu 24 jam terakhir, tiga ledakan mengguncang sejumlah titik di Arab Saudi. Aksi teror pertama yang berupa bom bunuh diri terjadi di depan Konsulat Jenderal AS di Jeddah pada pukul 03.38 dini hari waktu setempat.

Bomber dilaporkan tewas sementara dua petugas keamanan terluka dalam pengeboman di depan Konsulat Jenderal AS tersebut. Sementara itu, sebuah ledakan juga terjadi di kawasan Masjid Nabawi, Madinah.

Sejumlah media asing menyebutkan peristiwa itu sebagai bom bunuh diri, namun aparat keamanan setempat masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Dalam tragedi ini, seorang pelaku dan dua petugas polisi dilaporkan tewas.

Aksi teror juga melanda Masjid Syeikh Faraj Al'Umran di Kota Qatif, Arab Saudi. Hingga saat ini belum terdapat pernyataan resmi dari Pemerintah Arab Saudi terkait dengan tiga ledakan yang terjadi di negara itu.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas aksi teror ini.