Sukses

5 Benda yang Berasal dari Khayalan Kanak-kanak

Tidak banyak orang yang meneruskan gagasan setelah meninggalkan masa kecil untuk kemudian menjadi karya cipta yang bermanfaat.

Liputan6.com, London - Ketika masih anak-anak, kita melakukan hal-hal konyol dan menyenangkan. Mungkin dengan beberapa gagasan hebat atau sebaliknya, sangat bodoh.

Tapi tidak banyak yang meneruskan gagasan setelah meninggalkan masa kecil untuk kemudian menjadi karya cipta yang bermanfaat. Dikutip dari listverse.com pada Selasa (5/7/2016), ada sejumlah gagasan masa kecil yang diteruskan menjadi karya cipta bermanfaat:

1. Robert Patch, pencipta truk mainan

Pernah membayangkan masa kecil tanpa truk mainan? Baik lelaki maupun prerempuan, entah berbahan plastik atau kayu, kemungkinan besar kita pernah mengalami memainkan benda kecil ini.

Pada usia 5 tahun, Robert Patch di Chevy Chase, Maryland, memutuskan untuk membuat mainan yang bisa dengan mudah dipasang dan dicopot oleh seorang anak. Ia ingin mainan itu bisa berganti-ganti menjadi beberapa jenis truk, misalnya truk sampah berganti menjadi truk setengah badan.

Robert Patch. Tidak banyak orang yang meneruskan gagasan setelah meninggalkan masa kecil untuk kemudian menjadi karya cipta yang bermanfaat. (Sumber lisverse.com)

Ia menciptakan prototipe menggunakan kotak sepatu, tutup botol, dan paku. Untunglah, ayahnya adalah seorang pengacara hak paten dan mengajukan paten bagi anaknya yang berusia 5 tahun. Tentunya anak itu bahkan belum bisa membubuhkan tanda tangan.

2. George Nissen, pencipta "trampoline"

George Nissen. Tidak banyak orang yang meneruskan gagasan setelah meninggalkan masa kecil untuk kemudian menjadi karya cipta yang bermanfaat. (Sumber lisverse.com)

Pada 1930-an, setelah lulus SMA pada usia 16 tahun, pesenam George Nissen merasa tidak ingin langsung kuliah. Setelah mengunjungi sebuah sirkus, ia menyaksikan bagaimana seorang seniman tali jatuh ke sebuah jaring yang melenting. Ia kemudian mencoba membuatnya dengan berbagai bahan.

Baru pada 1934, saat berusia 20, Nissen menyelesaikan purwarupa trampolin masa kini. Ia menggunakan kanvas, pasak, dan tabung dalam, trampoline ciptaannya menjadi favorit di kamp musim panas YMCA, tempat di mana dia menjadi pembimbing.

Ia mulai menjual temuannya kepada umum dan kemudian mendapatkan nama dagang "trampoline". Di suatu saat, perangkat itu bahkan pernah diiklankan sebagai peralatan latihan militer dan digunakan bagi prajurit yang perlu menurunkan berat untuk siap tempur.

3. Louis Braille, pencipta abjad huruf Braille

Louis Braille. Tidak banyak orang yang meneruskan gagasan setelah meninggalkan masa kecil untuk kemudian menjadi karya cipta yang bermanfaat. (Sumber lisverse.com)

Pada usia 3 tahun, Louise Braille kehilangan penglihatannya karena suatu kecelakaan. Di sekolah khususnya, Braille diajarkan untuk membaca menggunakan kalimat-kalimat timbul pada kertas. Tapi buku berat dan mahal, sehingga ia cepat bosan.

Karena merasa cara itu tidak efektif untuk orang buta, Braille membuat sendiri abjadnya dengan menggunakan kombinasi 6 titik. Pada usia 15 tahun, ia menggunakan perangkat milik ayahnya untuk menciptakan tonjolan-tonjolan pada lembaran-lembaran kertas.
Cara ini menghemat ruang kertas dan akhirnya menjadi bahas universal bagi kaum tuna netra.

4. Philo Farnsworth, pencipta televisi elektronik

Philo Farnsworth. Tidak banyak orang yang meneruskan gagasan setelah meninggalkan masa kecil untuk kemudian menjadi karya cipta yang bermanfaat. (Sumber lisverse.com)

Walaupun banyak penemu ikut andil dalam penciptaan televisi, gagasan di belakang televisi elektronik berasal dari Philo Farnsworth ketika ia masih berusia 15 tahun.

Ia memang selalu tertarik dengan perangkat mekanis dan seringkali mengubah perabotan rumah tangga milik keluarga menjadi alat listrik. Pada 1922, ia membeberkan gagasannya kepada guru kimia di sekolahnya, yaitu tabung hampa yang di kemudian hari menjadi revolusi pembuatan televisi.

Pada saat itu, guru dan teman-teman sekelasnya tidak terlalu mengerti gagasannya. Baru pada 1926 ia mendapat dukungan keuangan untuk membuat gagasannya menjadi kenyataan. Ia akhirnya mendapatkan hak paten untuk televisi elektonika yang kita kenal sekaran.

5. Blaise Pascal, penggagas kalkulator

Blaire Pascal. Tidak banyak orang yang meneruskan gagasan setelah meninggalkan masa kecil untuk kemudian menjadi karya cipta yang bermanfaat. (Sumber lisverse.com)

Ketika orang mendengar nama Pascal, yang diingat adalah nama bahasa pemrograman komputer. Ada juga yang telah mendengar bahwa Blaise Pascal dan kejeniusannya dalam matematika. Ternyata ada lagi ciptaannya yang sering kita pergunakan.

Pada 1642, di Prancis, Pascal yang baru berusia 18 tahun ingin membantu ayahnya yang bekerja sebagai pemungut cukai. Ia kemudian menciptakan "mesin hitung" yang melakukan 4 operasi mendasar aritmatika, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Pernah disebutkan bawha ia membuat 20 mesin hitung seperti ini, tapi tidak ada yang pernah ditemukan. Di kemudian hari, para pencipta lain membuat perangkat berdasarkan ciptaan Pascal dan membuat kalkulator yang bisa melakukan operasi-operasi lain yang lebih rumit lagi.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.