Sukses

Misteri Keberadaan Eks Tahanan Guantanamo yang 'Menghilang'

Pemerintah Uruguay bersikukuh jika ia hanya liburan ke negara tetangga...

Liputan6.com, Sao Paulo - Sebuah maskapai Amerika Selatan kini tengah meminta seluruh pekerjanya jeli mencari mantan tahanan Guantanamo. Pria yang sebelumnya ia tinggal di Uruguay tersebut dilaporkan menghilang.

Peringatan itu tertuju pada Abu Wa'el Dhiab, asal dari Suriah yang kini keberadaannya misterius. Selama berminggu-minggu pihak pemerintah Uruguay bersikeras jika Dhiab sedang berkunjung ke Brasil.

Namun, pemerintah Brasil juga bersikukuh tak ada catatan Dhiab masuk ke negerinya. Pria dengan status pencari suaka itu hilang seperti debu.

Juru bicara Avianca Airlines, Danilo Alves mengatakan, peringatan waspada kepada seluruh awak dan pekerja telah diumumkan semenjak Senin 4 Juli lalu. Namun, ia memberikan detil lebih lanjut.

Peringatan itu awalnya dirilis oleh portal berita dari Argentina, yang mengatakan Dhiab mungkin menggunakan paspor palsu. Dikutip dari The Guardian, Selasa (5/7/2016), website itu juga menuliskan pria tersebut memakai bantuan kruk untuk berjalan.

Dhiab adalah salah satu dari 6 mantan tahanan Guantanamo yang ditampung Uruguay pada akhir 2014.

Saat itu mantan presiden Jose Mujica mengundang mereka dengan penuh rasa kemanusiaan. Namun, kenyataan tak seindah itu.

Dalam beberapa bulan terakhir, 6 orang tersebut mengeluh jika pemerintah tak cukup membantu. Para mantan tahanan itu dilaporkan menolak pekerjaan sehingga mengundang kesinisan warga Uruguay.

Dhiab yang memiliki masalah kesehataan --akibat sempat mengikuti mogok makan saat di Guantanamo-- paling vokal menyuarakan ketidakbahagiaannya.

Beberapa minggu lalu, media-media di Uruguay mulai melaporkan kalau Dhiab telah meninggalkan negeri itu. Saat itu pemerintah mengatakan jika ia ke Brasil dan bersikukuh bahwa pria itu boleh melakukan perjalanan karena tak ada hukum yang dilanggar olehnya.

Namun, bagaimanapun, minggu lalu, kedubes AS di Uruguay mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah Brasil dan Uruguay untuk mencari Dhiab.