Sukses

Topan Super 'Nepartak' Ancam Taiwan, Berpotensi Tanah Longsor

Menjelang kedatangan topan super Nepartak, harga-harga makanan di Taiwan melonjak.

Liputan6.com, Taipei - Taiwan kini tengah menanti ancaman topan super untuk pertama kalinya di tahun 2016. Tornado itu diperkirakan akan menambah kecepatan dan kekuatan sebelum menerjang pulau tersebut pada Kamis sore waktu setempat.

Dalam 48 Jam, Nepartak -- demikian diberi nama -- memperlihatkan kekuatannya dari badai tropis dengan kecepatan angin mencapai 110 kilometer per jam (kph) menjadi topan super dengan kecepatan angin mencapai 240 kph. Kecepatannya diperkirakan bahkan lebih dari itu.

Hingga berita ini diturunkan, barat laut Samudera Pasifik telah mengalami badai tanpa diberi nama yang beruntun terpanjang dengan total 200 hari sejak Desember 2015, setelah beberapa angin topan yang parah pada tahun sebelumnya menyebabkan kerugian jutaan dolar AS dan setidaknya 8 kematian.

Curah hujan banjir lebih dari 100 milimeter diperkirakan mencapai daratan di Taiwan yang telah menyebabkan gelombang laut hingga 13 meter. Demikian menurut Pusat Peringatan Joint Typhoon seperti dilansir CNN, Rabu (6/7/2016).

Menjelang kedatangan Nepartak, harga-harga makanan di Taiwan melonjak, sementara Menteri Perhubungan Ho Chen Tan mengatakan bandara internasional Taoyuan akan bertahan dengan serangan topan itu.

Topan super itu terbentuk pada Minggu 3 Juli 2016 lalu di perairan terbuka di Pasifik, selatan Guam. Dilaporkan, ia secara stabil pindah ke arah barat laut dan diperkirakan mencapai Taiwan pada kamis malam atau Jumat pagi.

Juru bicara Pusat Operasi Tawian Central Emergency Li Wei-sen mengatakan topan super Nepartak kemungkinan akan menyebabkan tanah longsor di pantai timur.

Nepartak diperkirakan akan meningkat statusnya dan bisa mencapai kategori badai 5.