Liputan6.com, Dhaka - Penyanderaan di Holey Artisan Bakery di Dhaka, Bangladesh berakhir pada Sabtu 2 Juli 2016. Polisi menyebut, enam teroris tewas dalam penyerbuan yang diwarnai baku tembak dan lemparan granat.
Namun, belakangan Kepolisian Bangladesh mengaku salah mengidentifikasi seorang sandera sebagai pelaku teror penyanderaan yang terjadi mulai Jumat pekan lalu.
Saiful Islam Chowkidar, salah satu pria yang diidentifikasi sebagai penyerang, sejatinya adalah korban yang disandera di dalam kafe. Ia adalah seorang koki piza.
Gambar sang koki dirilis bersama dengan penyerang lainnya. Namun, kemudian namanya dibersihkan dari dugaan keterlibatan.
Polisi tidak mengonfirmasi laporan sebelumnya yang menyebut dugaan bahwa polisi mungkin telah keliru menembaknya.
Hingga kini belum jelas bagaimana Chowkidar tewas dan siapa yang membuat nyawanya melayang.
Sebelumnya, kerabat Chowkidar mengenali wajah korban di antara foto-foto terduga penyerang yang dirilis polisi.
"Kami protes. Dia sama sekali tidak pernah jadi militan. Dia adalah seorang pekerja keras dan salah satu koki piza dan pasta terbaik di Bangladesh," ujar sepupu Chowkidar, Solaiman, kepada AFP, seperti dikutip dari BBC, Kamis (7/7/2016).
"Kami menemui pihak militer, tapi mereka tidak mau menyerahkan jasadnya. Mereka mengatakan dia adalah tersangka."
Chowkidar meninggalkan dua anak perempuan dan istrinya -- yang sedang hamil.
Polisi telah mengumumkan nama lima tersangka penyanderaan di kafe. Mereka adalah Nibras Islam, Rohan Imtiaz, Meer Saameh Mubasheer, Khairul Islam dan Shafiqul Islam.
Serangan di Holey Artisan Bakery -- yang populer di kalangan ekspatriat -- menewaskan sedikitnya 22 orang. Banyak dari mereka adalah warga negara asing.
Selasa lalu, jasad sembilan warga Italia dan tujuh WN Jepang yang tewas dalam insiden mematikan tersebut diterbangkan ke Tanah Air mereka.
Di Italia, kedatangan jenazah disambut keluarga. Presiden Sergio Mattarella dan Menlu Paolo Gentiloni juga ikut menyambut di pangkalan udara Ciampino, dekat Roma.
Sementara, jasad korban telah tiba di Bandara Haneda, Tokyo. Karangan bunga ditempatkan samping peti jenazah.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Bangladesh. Namun, Menteri Dalam Negeri negara tersebut mengatakan, para penyerang adalah anggota kelompok militan lokal -- meski tak ada tuntutan tebusan terhadap para sandera yang diajukan.
Advertisement
Aparat Bangladesh yang bertugas memonitor media sosial sebenarnya telah menjumpai sejumlah pesan mencurigakan di Twitter, soal kemungkinan terjadinya serangan pada Jumat 1 Juli 2016. Demikian menurut HT Imam, penasihat politik PM Sheikh Hasina kepada Reuters.
Kala itu, polisi yakin bahwa serangan-serangan tersebut akan menargetkan kedutaan besar, hotel mewah, atau restoran berkelas.
"Polisi tak mengira, para penyerang menargetkan tempat ini (kafe)," kata Imam.
Dia menambahkan, investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui apakah ada kegagalan intelijen yang terjadi.
Serangan di Holey Artisan Bakery terjadi setelah serentetan pembunuhan blogger sekuler, aktivis gay, akademisi dan anggota kelompok minoritas agama di Bangladesh.