Sukses

Surat Terakhir Awak Kapal Titanic yang Berakhir Pilu...

William merupakan karyawan baru yang diangkat oleh manajemen Titanic, sehari sebelum kapal itu mengarungi lautan luas.

Liputan6.com, New York - Kapal fenomenal Titanic karam di tengah-tengah dinginnya Samudera Atlantis pada 14 April 1912 dan merenggut lebih dari 2,224 nyawa penumpang dan awak kapal.

William Barrows merupakan salah satu di antara ribuan korban kapal nahas tersebut. Dia bekerja sebagai pelayan kelas atas di kapal paling mewah pada masanya itu.

William merupakan karyawan baru yang diangkat oleh manajemen Titanic, sehari sebelum kapal itu mengarungi lautan luas. Pada masa itu, pria kelahiran London yang merupakan pelayan berpengalaman tersebut, mendapatkan bayaran sebesar 3,5 pound sterling -- sekarang 400 pound sterling atau setara dengan Rp 6,8 juta per bulan.

Sebelum berangkat, pria 32 tahun itu mengirimkan sebuah surat kepada saudara perempuannya, Mary, menceritakan betapa girangnya dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

William menulis surat pendek tersebut pada 9 April 1912, mengatakan dia mendapatkan pekerjaan sebagai awak kapal di Titanic yang akan berlayar dari Southampton menuju New York itu.

"Untuk Mary-ku tersayang, aku sangat senang karena melamar untuk bekerja di Titanic," dia menuliskan.

William merupakan karyawan baru yang diangkat oleh manajemen Titanic, sehari sebelum kapal itu mengarungi lautan luas (Seloent News/Mirror.co.uk).

"Aku tidur di dek kapal hari ini, besok kami akan berlayar. Aku berhasil mendapatkan seragam pelayan cadangan, tapi sedikit kekecilan, Tak apa, aku akan mendapatkan seragam yang baru saat kami menepi nanti," tulis William dalam suratnya.

Abang Mary itu juga menyebutkan bahwa sepulangnya dari pelayaran tersebut, dia akan kembali mengarungi lautan dalam pekerjaan sambilannya.

"Sampaikan salamku untuk semuanya, kakakmu tersayang, Will. Letakkan pakaian kotor dan barang-barangku di dalam laci tengah lemari di kamarku," kata William.

Menurut cerita yang dikutip dari Mirror.co.uk, Jumat (8/7/2016), sehari setelah surat terakhir dari pria yang akrab dipanggil Will itu dibuat, Titanic berlayar dari Southampton. Kapal yang disebut-sebut 'tidak bisa tenggelam' oleh pembuatnya itu, mengangkut lebih dari 2.300 penumpang dan 900 awak kapal.

Sebelum mengarungi dinginnya lautan Atlantis, Titanic berlabuh dulu di Cherbourg di Prancis dan Cobh di Irlandia.

Surat Terakhir dari 'Dasar Lautan' Awak Kapal Titanic (Solent News/Mirror.co.uk)

Setelah empat hari berlayar, Titanic lalu menghantam gunung es di bagian selatan Samudera Atlantis dan tenggelam bersama lebih dari 1,500 penumpang ke dalam laut.

Malang bagi William, ia ikut tenggelam bersama kapal nahas itu. Hingga saat ini, belum ada informasi yang menyatakan tubuh Will telah ditemukan atau diidentifikasikan.

Surat berikutnya yang diterima oleh Mary adalah sebuah telegram dari Bruce Ismay, Manajer Direktur White Star Line yang mengoperasikan Titanic. Telegraf tersebut berisikan pemberitahuan tentang menghilangnya William.

"Belum ada kabar, kami akan informasikan lagi secepatnya," begitu bunyi surat singkat itu. Pada 19 April 1912, Mary kembali mendapatkan surat dari anggota White Star, John Bartholomew -- pria yang mengangkat William sebagai awak kapal.

"Dengan berat hati kami menginformasikan bahwa William Barrow dilaporkan tidak selamat," begitu bunyi telegram tersebut.

Kini, rangkaian kata-kata memilukan hati itu akan dijual untuk umum dengan harga 10,000 pound sterling atau setara dengan Rp 170 juta.

Surat Terakhir dari 'Dasar Lautan' Awak Kapal Titanic (Seloent News/Mirror.co.uk)

Surat-surat lainnya yang diterima Mary -- berkaitan dengan William -- juga akan dilelang di Adam Partridge Auctioneers di Macclesfield, Cheshire. Bersamaan dengan surat dan telegram itu, juga terdapat foto hitam putih William mengenakkan pakaian awak kapalnya.

Rumah lelang itu juga menjual dua artikel lama yang memuat berita tenggelamnya kapal nahas tersebut.

"Ini adalah koleksi memilukan milik William Barrow, seorang pelayan kelas pertama kapal Titanic," kata Adam Partridge yang menjual barang-barang tersebut atas permintaan cicit William.

"Dia bergabung dalam dunia pelayaran di usia yang sangat muda dan berusaha keras agar dapat menjadi awak Titanic," kata dia.

Pemilik rumah lelang itu mengatakan bahwa barang-barang tersebut sangat langka. "Penyuplainya adalah keturunan langsung William. Koleksi ini akan membuat senang kolektor Titanic," kata Adam.