Liputan6.com, Jakarta - Negara Amerika Serikat (AS) memiliki peraturan ketat terkait ekspor teknologi tinggi, terutama dalam bidang pertahanan. Dengan demikian, penjualan senjata ke luar AS memerlukan proses panjang yang berlapis-lapis supaya bisa disetujui. Sejumlah orang kemudian berusaha mengambil jalan pintas, misalnya dengan berpura-pura membeli senjata di AS walaupun kemudian dikirim ke negara lain.
Audi Sumilat, anggota militer AS keturunan Indonesia membeli sejumlah senjata untuk kemudian dikirimkan melalui pihak ke tiga ke pasukan pengaman presiden (paspampres) Indonesia. Para pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Senin (11/7/2016) pagi paling tertarik membaca dakwaan bersalah Sumilat karena melanggar undang-undang ekspor senjata yang dimaksud.
Baca Juga
Selain ekspor senjata api tak berizin, pembaca tertarik dengan temuan bongkahan batu di permukaan planet Mars yang mirip dengan kepala pasukan Romawi kuno.
Advertisement
Terakhir, pembaca ikut bangga dengan prestasi paduan suara anak Indonesia, The Resonanz Children's Choir (TRCC) meraih gelar juara 1 dan Grand Prix no 1 dalam kompetisi paduan suara bergengsi Claudio Monteverdi International Festival and Competition yang berlangsung di Venice, Italia. Prestasi ini menambah deretan sejumlah prestasi paduan suara asal Indonesia sejak kemenangan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Indonesia pada 2009.
Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:
Â
1. Tentara AS Mengaku 'Selundupkan' Senjata untuk Paspampres RI
Seorang tentara Angkatan Darat AS mengaku terlibat dalam skema pembelian senjata dan mengirimnya ke pasukan pengamanan presiden dan wakil presiden (Paspampres) Indonesia.
Ia mengaku bersalah atas beberapa tuduhan di pengadilan federal pada Rabu 6 Juli 2016 waktu setempat. "Audi Sumilat mengaku bersalah dan pembacaan vonis dilakukan pada Oktober 2016.," ungkap kantor Jaksa AS di New Hampshire seperti dikutip dari Military US, Sabtu 9 Juli 2016).
Pria berusia 36 tahun menghadapi ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara dan denda $250 ribu atau sekitar Rp 3,2 miliar.
Sementara salah satu rekan Sumilat dijadwalkan akan diadili pada 19 Juli mendatang.
Asisten Jaksa AS, Bill Morse, mengatakan ada beberapa kasus di New Hampshire dan negara bagian lain tentang perdagangan senjata api internasional ke negara-negara termasuk Ghana, Kanada dan Meksiko.
Â
2. Kepala Patung Romawi Kuno Ditemukan di Mars, Asli atau...
Beberapa sketsa Romawi kuno menggambarkan adanya sebuah 'tontonan', ketika beberapa pesawat berkilauan melayang di udara pada 218 Sebelum Masehi (SM).
Penampakan tersebut diduga merupakan kemunculan alien pertama yang tercatat dalam sejarah di muka Bumi.
Baru-baru ini, kelompok peneliti manusia Mars atau Martian mengklaim menemukan sesuatu, yang dipercaya sebagai 'oleh-oleh' sisa perjalanan alien tersebut di planet merah.
Menurut pernyataan dari kelompok pemburu alien, Parnormal Crucible, yang dikutip dari Daily Mail, Minggu 10 Juli 2016, sebuah gambar mirip kepala patung 'bernuansa Romawi' terlihat di antara bebatuan Mars dalam foto arsip Curiosity Rover.
"Saya menemukan peninggalan yang menarik dalam arsip Curiosity Rover. Yang satu ini terlihat seperti kepala patung, mirip patung khas Romawi," kata Paranormal Crucible.
Â
3. Paduan Suara Anak Indonesia, TRCC, Raih Juara 1 di Italia
Kelompok paduan suara anak-anak usia 9-17 tahun asal Indonesia The Resonanz Children Choir (TRCC), meraih gelar juara 1 dan Grand Prix no 1 dalam kompetisi paduan suara bergengsi Claudio Monteverdi International Festival and Competition yang berlangsung di Venice, Italia.
Mereka meraih gelar tersebut dalam kategori Children's and Youth Choir. Kompetisi tersebut diselenggarakan sejak 7 hingga 10 Juli 2016.
Kelompok paduan suara yang dipimpin oleh konduktor Devi Fransisca itu berhasil mencuri hati para juri dengan membawakan sejumlah lagu, salah satunya adalah lagu daerah Indonesia.
TRCC maju ke babak final pada Sabtu 9 Juli kemarin dengan mengenakkan kostum berwarna hijau yang merupakan pakaian tradisional Papua. Kelompok paduan suara anak-anak itu tampil membawakan lagu Yamko Rambe Yamko, hasil aransemen Agustinus Bambang Jusana.