Liputan6.com, Jakarta - Pada 30 April 1945, kala pasukan Uni Soviet kian dekat, ketika kejayaan Reich Ketiga tinggal angan-angan, di sebuah bunker yang tersembunyi di bawah tanah, Adolf Hitler memutuskan untuk bunuh diri. Di sampingnya ada Eva Braun, istri barunya.
Eva Braun yang kala itu berusia 33 tahun menelan kapsul sianida, sementara Hitler menembak kepalanya. Kisah cinta keduanya pun berakhir sampai di situ. Pun dengan kejayaan Nazi.
Baca Juga
Eva Braun dikenal sebagai wanita yang jatuh cinta dan tergila-gila dengan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler, walaupun ia harus menderita karenanya. Tak sekali, tapi berulang kali.
Advertisement
Walaupun telah menjalin hubungan selama beberapa tahun, Eva menikahi Hitler kurang dari 40 jam sebelum keduanya bunuh diri.
Dikutip dari Listverse, Senin (11/7/2016), berikut 10 fakta dan kisah tragis yang dialami Eva Braun selama ia menjalin hubungan dengan Hitler.
1. Eva Benar-Benar Jatuh Cinta dengan Hitler
Ketika pertama kali bertemu, Eva masih berumur 17 tahun, sedangkan Hitler saat itu berusia 40 tahun. Sebagian besar orang menganggap bahwa gadis itu terpikat akan pesona dan penampilan diktator itu.
Saat bertemu dengan Hitler, penampilan pria itu berbeda dengan apa yang saat ini kita ketahui. Bahkan, diktator tersebut memberi nama palsu kepada Eva dengan mengaku bernama Herr Wolff.
Hitler pun mulai mengajak Eva berkencan, seperti menonton film dan opera serta makan bersama.
2. Hitler Mencintai Perempuan Lain
Ketika Eva dan Hitler baru membina hubungan, sang fuhrer telah tinggal bersama perempuan bernama Geli Raubal, yang merupakan keponakannya sendiri.
Beberapa kabar menyebutkan, diktator itu sangat mencintai Geli, tapi tidak dengan perempuan tersebut.
Pada September 1931, Geli menyatakan akan pindah ke Wina untuk menikah dengan pria lain.
Hitler dan Geli pun bertengkar hebat dan pada keesokan harinya perempuan itu ditemukan bunuh diri dengan menggunakan pistol.
Perselingkuhan Hitler
3. Hitler Sering Berselingkuh dari Eva
Hitler dikenal tak memperlakukan wanita yang mencintainya dengan baik. Ia pernah terlibat hubungan asmara dengan delapan wanita berbeda dan mereka setidaknya pernah melakukan mencoba bunuh diri setidaknya sekali.
Salah satu selingkuhan Hitler yang paling dikenal adalah Renate Muller, salah satu aktris papan atas Jerman. Keduanya bertemu saat Hitler memintanya untuk membuat film propaganda pada pertengahan tahun 1930-an.
Pada 1937, setelah hubungan mereka terekspose, Renate memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan loncat dari jendela.
4. Eva Menembak Dadanya Sendiri untuk Mencari Perhatian
Eva bukan tipe perempuan yang menerima hubungan terbuka. Ketika mengetahui Hitler bersama dengan wanita lain, ia pun sakit hati dan melakukan suatu hal "gila".
Ia mengambil pistol milik ayahnya, mengarahkan ke dadanya, dan menembakkannya. Namun, Eva selamat dari percobaan bunuh diri tersebut. Ketika menyadari bahwa masih hidup, ia memanggil dokter pribadi Hitler.
Namun terdapat asumsi bahwa aksinya hanya dilakukan untuk menarik perhatian, di mana dokter tersebut memberi pesan kepada Hitler atas apa yang terjadi pada Eva.
Diktator itu pun mengunjunginya di rumah sakit dengan membawa bunga dan berjanji akan terus menjaganya.
5. Hitler Menutupi Hubungannya dengan Eva
Ketika rekan-rekan Hitler berkunjung ke rumahnya, ia meminta Eva bersembunyi di ruangan rahasia di samping kamar tidurnya.
Tak hanya itu, Eva juga harus memasuki rumah melalui pintu belakang, sehingga tak ada satu orang pun yang dapat melihatnya.
Hitler juga dilaporkan pernah berkata ke teman-temannya bahwa seorang pria cerdas harus memiliki pasangan yang primitif dan bodoh.
"Bayangkan jika aku memiliki pasangan cerdas yang menganggu pekerjaanku! Dalam waktu senggangku, aku ingin memiliki kedamaian," tutur Hitler.
6. Eva Mencoba Bunuh Diri dengan Mengonsumsi Obat Tidur
Pada 1935, Eva tak menerima kabar dari Hitler selama tiga bulan penuh. Muncul dugaan bahwa penguasa kejam itu sedang bersama wanita lain. Eva pun menyadari bahwa percobaan bunuh diri dengan menggunakan pistol tak merubah sifat Hitler.
Eva pun mencoba untuk melakukan bunuh diri yang kedua kali dengan mengonsumsi satu botol obat tidur.
Lagi-lagi aksinya gagal dan Hitler kembali menjenguknya dengan membawakan bunga. Hitler memohon maaf dan berjanji akan membelikan rumah.
Advertisement
Eva Braun, Perempuan yang Tak Dianggap
7. Keluarga Hitler Membencinya
Angela Raubal merupakan ibu dari cinta pertama Hitler, Geli Raubal, dan tinggal bersama Hitler. Angela secara gamblang menyatakan kebenciannya dengan Eva.
Ia pun ingin membuat semua orang tahu bahwa Eva sebenarnya tak memiliki tempat di hati Hitler.
8. Eva Menolak Meninggalkan Hitler
Walaupun Eva mengetahui bahwa Jerman berada di ambang kehancuran, ia menolak untuk meninggalkan negara itu dan Hitler.
Pada 1943, Henriette von Schirach, istri dari Organisasi Pemuda Reich Ketiga, membujuknya untuk meninggalkan Jerman.
Pada 1944, Eva menulis wasiat yang mengindikasi bahwa ia akan melakukan bunuh diri ketika Hitler meninggal.
"Apakah kamu pikir aku akan membiarkannya meninggal sendiri? Aku akan bersamanya hingga momentum terakhirnya. Aku telah memikirkannya. Tak ada seorang pun yang dapat menghentikanku," tulisnya.
Eva pun menepati janjinya. Ketika waktu itu tiba, ia bergabung bersama Hitler di bunker bawah tanah dan bersiap untuk mengembuskan nafas terakhirnya di samping kekasihnya itu.
9. Kakak Ipar Eva Ditembak atas Perintah Hitler
Hanya berjarak beberapa jam sebelum Eva meninggal, ia harus menghadapai tragedi lain.
Kakak iparnya, Hermann Fegelein, ditemukan sedang mabuk dan membawa koper berisi hasil rampasan dari Berlin dan diketahui hendak pergi dari Jerman sesegera mungkin.
Seorang wanita yang bukan istrinya sedang bersamanya dan hendak kabur melalui jendela ketika Nazi tiba.
Fegelein kemudian dibawa ke bunker atas perintah Hitler. Ia dianggap secara diam-diam melakukan usaha untuk membuat Jerman kalah.
Hitler pun mengungkap bahwa wanita itu merupakan mata-mata dan Fegelein mengaku bahwa ia berkhianat atas Jerman. Fegelein pun diseret keluar dan kemudian ditembak.
10. Orang-orang Lebih Bersedih atas Kematian Anjing Hitler
Di dalam bunker tempat persembunyian, terdapat Eva, orang-orang kepercayaan Hitler, dan anjingnya yang bernama Blondi.
Eva mengeluh bahwa ia tak pernah mendapat kasih sayang seperti apa yang dilakukan Hitler kepada Blondi.
Menurut seorang suster yang berada di bunker, Eva dikenal sebagai wanita yang dianggap tak memiliki arti.
Ketika kelompok di dalam bunker memutuskan bunuh diri, Hitler memberikan kapsul sianida pertama ke Blondi untuk memastikan zat tersebut bekerja.
Ketika anjing itu mati, Hitler sangat bersedih dan tak ada seorang pun dapat menenangkannya.
Ketika Eva memutuskan meminum kapsul sianida dan meninggal, tak ada satu orang pun tampak kecewa layaknya ketika Blondi mati, demikian menurut keterangan suster.