Sukses

'Horor' di Gedung Pengadilan AS, Tahanan Tembak Mati 2 Polisi

Pelaku merebut senjata seorang petugas dan mulai melepaskan tembakannya.

Liputan6.com, St Joseph - Dua polisi (bailif)  tewas dan seorang wakil sheriff terluka setelah narapidana merebut pistol milik petugas di luar sel tahanan di gedung pengadilan Michigan, demikian menurut keterangan Sheriff Berrien County, Letnan Paul Bailey.

Narapidana itu juga masuk ke lorong pengadilan, di mana ia menembak lengan seorang warga sipil. Untuk menghentikan aksi brutalnya, aparat penegak hukum melepaskan tembakannya dan menyebabkan sang pelaku meninggal.

Menurut keterangan Bailey, wakil sheriff dan warga yang mengalami cedera dirawat di Lakeland Health di St. Joseph dalam kondisi stabil.

Penembakan tersebut terjadi pukul 14.30 pada Senin, 11 Juli 2016 waktu setempat, di lantai tiga Gedung Pengadilan Berrien County di St. Joseph, yang terletak di pesisir timur Lake Michigan, AS.

Dikutip dari CNN, Selasa (12/7/2016), kejadian itu terjadi ketika wakil sheriff dan polisi membawa narapidana dari ruang tahanan dan hendak membawanya ke ruang sidang.

"Mereka mengamankan pintu dan narapidana mulai berkelahi dengan polisi serta wakil sheriff," ujar Bailey.

Narapidana tersebut berhasil melucuti senjata salah satu petugas. Ia kemudian menembak dua polisi dan melukai wakil sheriff sebelum berlari ke lorong pengadilan, di mana petugas keamanan lain menembaknya.

Bailey mengaku tak mengetahui apakah tangan narapidana diborgol atau tidak. Saat ini gedung pengadilan tersebut akan ditutup sampai Selasa untuk keperluan investigasi.

Petugas yang meninggal telah bekerja di pengadilan dalam waktu lama dan berprofesi sebagai polisi selama 10 tahun.

"Kami sangat bersedih. Mereka adalah teman dan rekan kami. Aku telah mengenalnya lebih dari 30 tahun," ujar Bailey.

Peristiwa tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah 5 polisi di Dallas tewas ditembak oleh seorang pria bersenjata. Namun hingga kini pihak berwenang tak menyebut adanya hubungan dengan kejadian tersebut.

Namun Rick Synder mengatakan, saat ini aparat penegak hukum sedang mengalami masa sulit sehingga ia bertanya kepada semua pihak untuk membahasnya dan meminta dukungan.