Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Wanita Lanjut Usia Adukan Vibrator Berisik ke Polisi

Pihak toko alat seks yang diadukan oleh pelanggan mengutarakan kesulitan menerima kembali produk yang telah dijual.

Liputan6.com, Cologne - Seorang wanita lanjut usia sangat kecewa dengan perlakuan yang diterimanya dari sebuah toko sehingga ia mengadukan hal ini kepada polisi.

Pada Jumat lalu, wanita tersebut berniat mengembalikan vibrator dan meminta kembali uangnya. Karena alasan kesehatan dan kebersihan, tentu saja toko tersebut menolak pengembalian benda tersebut.

Wanita itu kemudian memanggil polisi dan meminta mereka datang ke toko yang terletak di kawasan Innenstadt, Cologne.

Dikutip dari The Local pada Selasa (12/7/2016), mula-mula polisi menyangka pengaduan itu hanya guyonan. Tapi mereka tetap mengirimkan dua orang petugas.

Wanita yang tidak disebutkan namanya itu meminta kembali uangnya karena tidak puas dengan alat yang dibelinya. Dengan pengembalian uang, ia bermaksud membeli benda lain di toko.

Menurut wanita tersebut, vibrator yang dibelinya tidak berfungsi dan ia kesal karena sekarang tidak bisa mendapat pengembalian uang. Ia mengeluhkan, "Vibrator seharga 169 euro (Rp 2,5 juta) ini mengeluarkan suara elektronik, tapi terlalu berisik!"

Ia melanjutkan pengaduannya kepada petugas, "Setelah memasangnya di rumah, benda mulai mengeluarkan suara yang bisa terdengar di seluruh rumah. Saya tidak bisa menggunakan benda seperti itu."

Menurut laporan polisi, wanita itu menganggap "fungsi sedot dan ada bunyi seperti buang angin serta bunyi ciuman dari alat itu yang sangat tidak erotis baginya."

Pihak toko mengaku telah menerangkan cara pemakaian alat itu sebelum dibeli, dan suara berisik dari alat itu tidak menjadi masalah. Tapi tentu saja suasana di toko yang berada di kawasan ramai Cologne berbeda dengan suasana sepi di rumah pribadi.

Pada akhirnya, polisi tidak bisa membantu wanita itu karena tidak ada sangkaan pidana dalam hal ini.

Tamara Rie, seorang asisten manajer toko alat seks di Berlin menjelaskan kepada The Local, "Sayang sekali tidak ada peredam suara untuk vibrator, walaupun kebanyakan produk generasi baru jauh lebih senyap."

Sementara itu, pihak toko alat seks yang diadukan oleh pelanggan tadi mengutarakan kesulitan menerima kembali produk yang telah dijual hanya karena pelanggan itu sudah berubah pikiran.

"Karena alasan-alasan higienis, tidak ada jaminan kami akan menerima kembali produk yang tidak disukai seseorang."

Ini bukan pertama kalinya polisi dilibatkan dalam urusan alat seks yang berisik. Sebuah cincin seks menyebabkan kericuhan di kasino Jerman pada April lalu karena seorang pegawai menyangkanya sebagai sebuah bom.

Pada 2012, dinas layanan kedaruratan salah sangka tentang vibrator yang menyala di ruang bawah tanah tempat kediaman warga. Mereka menduga ada seorang perampok yang sedang menggunakan mesin bor.