Liputan6.com, Roma - Cuaca Kota Roma, Italia luar biasa terik pada akhir pekan. Suhu udara mencapai 32 derajat Celcius. Orang-orang pun berteduh, menghindar dari sengatan Matahari.
Namun, tiga turis perempuan punya cara lain untuk mendinginkan badan yang terbilang ekstrem. Mereka melucuti pakaian dan masuk ke Fontana dell-Acqua Paola, air mancur di tengah ibukota Italia itu.
Foto mereka yang sedang bermain air, hanya dengan mengenakan bikini atau baju renang tersebar ke seluruh dunia.
Advertisement
Tak hanya disorot media, mereka mendadak jadi target amarah warga Roma. Apa alasannya?
Baca Juga
Seperti dilansir Telegraph, Fontana dell-Acqua Paola bukan pancuran biasa. Itu adalah situs bersejarah yang usianya mencapai kurang lebih 400 tahun.
Fontana dell-Acqua Paola merupakan salah satu dari beberapa air mancur di kota Roma, Italia yang dianggap sakral dan dijadikan simbol budaya dan sejarah panjang negara tersebut -- sejak era Imperium Romanum.
Air mancur ini pertama kali dibangun pada tahun 1612. Keistimewaanya pun diakui banyak orang hingga sekarang. Paolo Sorrentino, sutradara film pemenang Piala Oscar, The Great Beauty termasuk salah satu yang mengaguminya.
Air mancur Fontana dell-Acqua Paola ini merupakan bagian dari serangkaian bangunan Abad ke-17 yang sangat diminati dan dihargai warga Romawi.
Pembangunan air mancur tersebut menggunakan puing Kuil Romawi Minerva yang ada di Forum Nerva.
Perilaku ketiga wanita tersebut memicu kemarahan siapapun yang melihatnya. Dua dari mereka terlihat mengenakan bikini dan yang satunya lagi mengenakan pakaian renang one-piece.
Siapapun yang berenang atau menyalahgunakan sarana tersebut dilaporkan akan dikenakan denda sebesar 200 Euro atau sama dengan Rp 2,9 juta.
Itu bukan kejadian pertama. Pada bulan September lalu, 6 arsitek berkebangsaan Inggris didenda lantaran tertangkap basah berenang di salah satu air mancur bersejarah yang ada di kota Roma.
Warga kota setempat sangat marah dan menegaskan bahwa segala bentuk sarana bersejarah di kota mereka patut dihormati dan siapapun yang melanggarnya harus dikenakan hukuman agar mendapatkan efek jera.
“Bagaimana jika kami yang melakukannya di Inggris atau Jerman? Apa perasaan mereka nantinya?” tulis seorang warga lokal setempat di media sosialnya.
"Udara memang sedang panas, namun air mancur Janiculum tak lantas bisa jadi kolam bagi turis. Kota Roma berhak mendapatkan penghormatan," demikian tulis situs berita Trastevere dalam Twitter.