Liputan6.com, Nice - Sebuah truk menerjang kerumunan warga di Nice, Prancis, saat perayaan Hari Bastille. Menyebabkan setidaknya 80 orang meninggal.
Truk tersebut melaju dengan kecepatan tinggi di sepanjang Promenade des Anglais dan menerjang kerumunan warga yang sedang menonton pertunjukan kembang api, mendengarkan orkestra, maupun mereka yang berjalan-jalan di tepi pantai menuju Hotel Negresco, demikian seperti dikutip dari Independent, Jumat (15/7/2016).
"Orang-orang jatuh layaknya pin bowling," ujar Jacques, pengelola restoran Le Queenie yang terletak di pinggir laut.
Advertisement
"Aku melihat orang-orang terjatuh. Lalu truk itu berhenti, kami hanya berada dalam jarak lima meter. Seorang perempuan berada di sana, dan kehilangan anaknya," tutur seorang pejalan kaki, Franck Sidoli, yang mengaku masih terpukul atas kejadian tersebut.
Sementara itu, Wali Kota Nice Christian Estrosi mengonfirmasi, truk yang digunakan untuk menabrak kerumunan orang-orang itu berisi senjata dan granat.
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan serangan itu bukan hanya direncanakan, tapi dirancang menjadi lebih besar.
Berdasarkan laporan stasiun TV Prancis BFM dan harian lokal Matin yang dilansir dari The Guardian, pengendara truk maut itu merupakan pria berusia 31 tahun dan merupakan Warga Negara Prancis-Tunisia.
BFM mengutip pernyataan polisi melalui Agence France-Presse yang mengatakan, sebuah kartu identitas telah ditemukan di dalam truk. Laporan tersebut menyebutkan, pria itu merupakan penduduk Nice.
Namun, laporan tersebut hingga kini masih belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang terkait.
Sejauh ini belum ada identifikasi langsung terhadap orang atau kelompok di balik serangan itu. Namun militan ISIS menciptakan hashtag untuk serangan tersebut agar digunakan orang-orang, demikian diinformasikan oleh Site Intel Group.
Sementara itu, dilaporkan terjadi kepanikan di Paris setelah asap hitam tebal terlihat mengepul keluar dari Menara Eiffel pada saat yang sama seperti serangan Nice.