Sukses

Kemlu: Indonesia Harap Kondisi Turki Pasca-Kudeta Segera Pulih

RI angkat bicara terhadap Kudeta Turki yang dilaporkan terjadi pada Jumat 15 Juli 2016 malam waktu setempat.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menaruh perhatian terhadap situasi yang terjadi di Turki. Kondisi keamanan negara tersebut memburuk usai militer mencoba melakukan kudeta ke Pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Menurut Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir, RI mengharapkan kondisi negeri pimpinan Erdogan itu bisa pulih sepenuhnya dalam waktu dekat pasca-kudeta Turki.

"Indonesia menekankan pentingnya penghormatan terhadap konstitusi dan prinsip demkorasi. Pemerintah Indonesia mengharapkan situasi di Turki akan segera pulih," Sebut pria yang kerap disapa Tata ini, kepada Liputan6.com, Sabtu (16/7/2016).

Pada Sabtu dinihari, pemerintahan Recep Tayyip Erdogan mengklaim mereka telah mengendalikan situasi.

"Badan Intelijen Nasional (National Intelligence Unit) baru saja mengumumkan bahwa kudeta telah digagalkan," kata Rinuh Yilmaz, juru bicara lembaga tersebut kepada CNN Turk.

Namun, video dan foto dramatis yang tersebar di dunia maya memberikan gambaran berbeda tentang apa yang terjadi di negara tersebut. Konfrontasi terus terjadi antara pihak militer dan demonstran.

Dunia internasional memutuskan untuk terus memantau situasi di Turki.

"Sejumlah elemen Angkatan Udara dan polisi Gendarmerie berupaya melakukan kudeta. Komandan angkatan laut dan para jenderal yang bertanggung jawab atas Divisi Pertama Angkatan Darat (First Division) telah menyatakan menentang kudeta," kata pejabat senior Turki kepada CNN.

Pihak pemerintah menyebut, penarikan tank yang digunakan pihak pemberontak dari bandara dan rakyat yang turun ke jalan mendukung pemerintahan demokratis, menjadi bukti bahwa kudeta gagal total.

"Kami tidak meyakini bahwa (kudeta) ini sudah direncanakan sejak lama," kata sumber tersebut, menambahkan bahwa PM Turki Binali Yildirim dalam kondisi aman di Ankara.

Sementara itu, kantor berita pemerintah The Turkish Radio and Television Corporation (TRT) yang sempat diduduki sudah diambil alih pemerintah.