Sukses

Baju Selam 'Transparan' Anti-Deteksi Hewan Laut

Invisibility Cloak atau baju tembus pandang dapat membuat para penyelam menyelinap di antara kumpulan hewan laut, tanpa mengancam mereka.

Liputan6.com, Wellington - Ketika Anda berenang di lautan lepas, 'sinyal' yang kuat akan terlepaskan dari setiap gerakan, membuat binatang laut tidak bisa mengabaikan keberadaan Anda.

Hiu, lobster, udang karang, belut laut, dan bahkan lumba lumba, memiliki kemampuan untuk mendeteksi 'sinyal' kecil yang dikirimkan oleh pergerakan otot dan detak jantung.

Walaupun begitu, sebuah penemuan baju renang baru -- invisibility cloak atau baju tembus pandang -- dapat membuat para penyelam menyelinap di antara kumpulan hewan laut, tanpa mengancam keberadaan mereka.

Baju tersebut 'menjaga' para penyelam dari radar predator saat berburu mangsa. Pakaian Renang itu diuji coba oleh ahli biologi angkatan laut, Riley Elliot, saat sedang berlibur di Hawaii.

Foto-foto menakjubkan kedekatan Riley dengan predator laut seperti hiu, berhasil didapatkan berkat baju 'tembus pandang' tersebut, seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (16/7/2016).

"Aku mencoba baju renang berteknologi mutakhir...membuatku bisa lebih dekat dan dapat melakukan pendekatan alami dengan hewan laut," kata Riley.

Hewan laut dianugerahi dengan kemampuan untuk dapat mendeteksi pergerakan otot, detak jantung, dan aktivitas otak, melalui kemampuan mereka menangkap aliran arus listrik atau electroreception.

Detak jantung dan pergerakan otot, tanpa disadari, mengeluarkan 'sinyal' listrik. Baju renang 'tembus padang' menghalangi keluarnya 'sinyal' tersebut, memungkinkan penyelam untuk mendekati hewan laut tanpa menakuti mereka.

Pakaian yang juga disebut 'Stealth Wetsuit' itu, diciptakan oleh perusahaan teknologi berbasis Selandia Baru, HECS Aquatic.

"Teknologi baru tersebut dapat menghalangi hingga 95 persen sinyal listrik yang dikeluarkan tubuh," kata Rilley.

Invisibility Cloak atau baju tembus pandang dapat membuat para penyelam menyelinap di antara kumpulan hewan laut, tanpa mengancam mereka (Dailymail.com).

Cara kerja baju itu mempunyai prinsip yang sama dengan pelindung yang membuat Anda terlindungi dari sambaran petir, saat berada di dalam mobil.

Prinsip cara kerja baju tersebut didasari oleh konsep Faraday Cage, yang ditemukan oleh Micheal Faraday, pada 1836. Faraday menyadari bahwa di dalam lingkup suatu kegiatan materi, medan listrik dapat diseimbangkan hingga nol, bahkan pada medan listrik eksternal.

Invisibility Cloak atau baju tembus pandang dapat membuat para penyelam menyelinap di antara kumpulan hewan laut, tanpa mengancam mereka (Dailymail.com).

Hal ini disebabkan karena medan listrik eksternal menghasilkan pengisian listrik di dalam 'sangkar' yang membuat aliran tersebut terpantulkan kembali.

HECS Aquatic membuat jaringan konduktif yang dapat melemahkan medan listrik, di dalam baju renang mutakhir tersebut.

"HECS dibuat dengan jaringan karbon konduktif yang didesain untuk melemahkan energi listrik yang dipancarkan manusia," demikian seperti tertulis dalam situs resmi HECS Aquatic.

Invisibility Cloak atau baju tembus pandang dapat membuat para penyelam menyelinap di antara kumpulan hewan laut, tanpa mengancam mereka (Dailymail.com).

Riley bukanlah satu-satunya orang yang beruntung dapat menguji coba pakaian renang tersebut.

"Aku menyadari perbedaanya. Aku tidak pernah berpikir dapat sedekat ini dengan beberapa binatang laut dalam," kata seorang pembuat film Selandia Baru, Dave Abbot. 

"Saat pertama kali menyelam menggunakan pakaian renang HECS, aku langsung dapat berhadapan langsung dengan tiga udang karang. Aku tidak pernah berpikir ini mungkin," kata Jordan Murley, ahli biologi angktan laut.

"Udang karang tersebut tidak peka rangsangan saat aku menggunakan baju 'tembus pandang', " ujar Jordan.

"Selama menyelam, aku menyadari predator liar mengabaikanku dan berenang dengan santai seakan aku tidak ada," kata instruktur selam, Jason Scanlon.

Tertarik mencoba?

Video Terkini