Liputan6.com, Islamabad - Adik laki-laki model seksi 'Kim Kadarshian' Pakistan, ditangkap karena telah membunuh kakaknya sendiri, Qandeel Baloch.
Menurut laporan yang dikutip dari BBC, Minggu (17/7/2016), Waseem Baloch (25), ditangkap polisi di Dera Ghazi Khan di pusat Pakistan, pada Sabtu 16 Juli malam waktu setempat.
Media lokal menyebutkan Waseem mengakui aksinya, dengan mengatakan dia meracuni dan mencekik kakaknya, Qandeel Baloch (26).
Advertisement
Pria 25 tahun itu mengaku melakukan hal tersebut karena Qandeel telah mencemarkan nama baik Baloch.
"Kakakku tidak sadar aku sedang berusaha membunuhnya. Aku memberinya sebuah tablet, lalu mencekiknya," kata Waseem.
Menurut keterangan polisi setempat, adik 'Kim Kadarshian' Pakistan itu melarikan diri ke Dera Ghazi Khan, setelah membunuh kakaknya di Karimabad, Multan.Â
"Dia melarikan diri bersama dengan dua orang teman yang sekarang masih buron," kata pihak kepolisian.Â
Model seksi itu dimakamkan pada Minggu pagi waktu setempat, di kampung halamannya, tak jauh dari Dera Ghazi Khan, di Provinsi Punjab.Â
Dari sebuah gambar pemakaman, terlihat ulama mufti Qavi -- Qandeel pernah selfie kontroversial bersamanya -- hadir dan memimpin doa mengiringi kepergiannya.
Qandeel Baloch menggunakan media sosial demi popularitas. Berbagai reaksi bermunculan dengan foto-fotonya. Ada yang mengatakan terinspirasi adapula yang menghujatnya.
Beberapa orang mengatakan kematiannya adalah 'berita baik' dan bahkan memuja pembunuhnya. Namun, tak sedikit mengutuk perbuatan itu dan memberikan dukungan terhadap hak perempuan Pakistan.
Perempuan yang masih berusia 26 tahun itu terkenal di Pakistan pada 2014. Saat itu sebuah video memperlihatkan ia bergaya di kamera sambil mengatakan, "bagaimana tampangku?"
Postingannya segera viral karena Baloch dengan percaya diri menampilkan kepercayaan diri sebagai perempuan.
Baloch menjadi salah satu contoh nyata pembunuhan demi 'kehormatan' yang menjadi praktik biasa di Pakistan.Â
Perempuan Pakistan, terutama dengan keadaan ekonomi buruk, sering tidak mendapatkan hak-hak dasar mereka. Seperti pendidikan, memilih suami, dan sering mendapatkan perlakuan kasar.