Liputan6.com, Karachi - Status terakhir model seksi Qandeel Baloch dibuat pada 4 Juli 2016 di Facebook page yang memiliki 800 ribu penggemar. Ia menulis, "setidaknya media internasional dapat melihat apa yang aku perbuat. Bagaimana aku mencoba mengubah pemikiran ortodok orang-orang yang tak mau keluar dari 'tempurung' mereka yang penuh dengan kesalahan kepercayaan dan praktik kuno," ujar Baloch.
Model seksi yang kerap disebut Kim Kardashian Pakistan itu menulis status terkait dengan berita BBC Inggris mengenai penampilannya yang kontroversial. Statusnya ingin menunjukkan kalau ia mendapat perhatian di media-media Barat.
"Rekaman ini bisa kalian dengar. Terima kasih untuk para pendukung dan yang percaya kepadaku. Bagaimana aku mencoba memberikan pesan lewat foto-foto dan video. Ini saatnya membawa perubahan, karena dunia berubah. Buka pikiranmu dan hiduplah di masa kini," ungkap Baloch.
Baca Juga
Tak beberapa lama, tepatnya pada Jumat 15 Juli 2016 malam, Qandeel Baloch tewas di tangan sang adik, Waseem Azeem.
Pria 25 tahun itu sempat kabur setelah kabar pembunuhan terendus media. Dilansir dari BBC, Minggu (17/7/2016) Waseem mengaku melakukan hal tersebut karena Qandeel yang bernama asli Fazia Azeem telah mencemarkan nama baik keluarga.
"Kakakku tidak sadar aku sedang berusaha membunuhnya. Aku memberinya sebuah tablet, lalu mencekiknya," kata Waseem.
Menurut keterangan polisi setempat, adik 'Kim Kadarshian' Pakistan itu melarikan diri ke Dera Ghazi Khan, setelah membunuh kakaknya di Karimabad, Multan.
"Dia melarikan diri bersama dengan dua orang teman yang sekarang masih buron," kata pihak kepolisian.
Baloch menjadi salah satu contoh nyata pembunuhan demi 'kehormatan' yang menjadi praktik biasa di Pakistan.
Perempuan Pakistan, terutama dengan keadaan ekonomi buruk, sering tidak mendapatkan hak-hak dasar mereka. Seperti pendidikan, memilih suami, dan sering mendapatkan perlakuan kasar.
Advertisement