Sukses

Selandia Baru Bantu Wujudkan 'Taksi' Helikopter di Jakarta

Ke depan, impian untuk bepergian di wilayah Jakarta dalam hitungan menit akan segera menjadi kenyataan.

Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan Jakarta adalah salah satu yang terburuk di dunia. Menurut hasil survei Castrol Magnatec Start-Stop menyebut bahwa frekuensi menginjak rem dan gas rata-rata pengemudi adalah 33.240 kali dalam setahun. Tak terhitung jumlah bahan bakar, waktu, energi, kesempatan, dan kewarasan yang terbuang sia-sia di jalanan.

Ke depan, impian untuk bepergian di wilayah Jakarta dalam hitungan menit akan segera menjadi kenyataan, menyusul kesepakatan antara perusahaan helikopter Indonesia, PT Whitesky Aviation (HeliCity) dengan Ardmore Flying School dari Selandia Baru.

Kedua perusahaan menandatangani kerja sama untuk menyediakan dan melatih lebih dari 100 pilot helikopter untuk operasional HeliCity, Helicopter City Transport.

"Selandia baru memiliki pilot helikopter dan pelatihan kompetensi awak penerbangan dengan kemampuan sangat baik," kata Denon Prawiraatmadja, CEO PT Whitesky Aviation (HeliCity) dalam keterangan pers, Senin (18/7/2016).

Perusahaan tersebut telah mengoperasikan 6 helikopter. Sebanyak 30 helikopter akan diluncurkan dalam waktu dekat.

"Kami mencari pilot-pilot yang terbaik untuk transportasi VIP, penerbangan pribadi, dan evakuasi medis," kata dia.

Sementara, CEO Ardmore Flying School, Mike Newman mengatakan, pihaknya akan mengurangi kesenjangan pilot pada masa depan dunia aviasi di Indonesia.

"Kesepakatan diharap akan memastikan semua pilot yang kami latih memiliki standar keselamatan yang tinggi."

Selandia Baru memiliki 800 helikopter, yang merupakan angka per kapita tertinggi di seluruh dunia. Negeri Kiwi telah menyediakan produk aviasi dan solusi pelayanan untuk 80 negara.

Selain pelatihan pilot helikopter, Ardmore Flying School juga bekerja sama dengan FlyBest Flight Academy, akademi penerbangan yang ada di Kota Batam.

Kerja sama dilakukan untuk mengoptimalisasi kapasitas dan kemampuan para penerbang di Tanah Air.

"Pelatihan pilot di Selandia baru dikenal berkualitas unggul dan memiliki sejarah panjang dalam menyediakan pilot-pilot terlatih yang dapat menghadapi berbagai kondisi dalam penerbangan," kata Karin Item, CEO FlyBest Flight Academy.

Menurut data Boeing, dari tahun 2014 hingga 2034, Indonesia membutuhkan setidaknya 900 pilot per tahun. Namun, sekolah penerbangan saat ini hanya mampu menghasilkan 400 pilot.

Sementara, Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia, Tim Anderson mengatakan,  negaranya memiliki sejarah kuat dalam dunia penerbangan dan memiliki sejumlah kebijakan yang mendukung kompetisi, keselamatan, dan perkembangan sektor tersebut.

Menurut dia, Selandia Baru punya 4.500 pesawat, atau secara per kapita, ada 1 kapal terbang untuk setiap 1.000 warga.