Liputan6.com, New Delhi - Pejalan kaki menemukan seorang mahasiswi -- dalam kondisi tak sadarkan diri, tergeletak di semak-semak sebuah taman di luar Kota Rohtak, India -- dan melarikannya ke rumah sakit.
Kepada polisi, korban yang berusia 21 tahun, mengaku dicekoki narkoba dan menjadi korban kekerasan seksual pada Rabu 13 Juli 2016 di negara bagian Haryana.
Yang mengenaskan, perempuan itu mengaku, dua dari lima pelaku pernah melakukan kekerasan seksual pada dirinya tiga tahun lalu.
Korban, yang berasal dari kalangan Dalit atau kasta terendah dalam masyarakat India, sedang dalam perjalanan pulang dari kampus. Menurut sepupunya, gadis itu pintar dalam pelajaran matematika dan sedang menempuh pendidikan agar kelak bisa menjadi pegawai pemerintah. Saat itulah, lima lelaki bejat menculiknya, demikian disampaikan Pushpa Khatri, wakil inspektur Kepolisian Rohtak, yang memimpin investigasi.
"Para pelaku berada di dalam mobil, saya melihat mereka dan ketakutan. Mereka memaksaku masuk ke dalam mobil dan mencekikku," kata korban kepada News 18, seperti dikutip dari CNN, Rabu (20/7/2016).
Korban kini relatif stabil di rumah sakit, namun masih dalam keadaan shock berat.
Pada Selasa 19 Juli 2016, polisi mengumumkan telah menahan tiga tersangka. Belum jelas apakah terduga pelaku kekerasan seksual pada 2013 ada di antaranya.
Polisi hingga kini masih berupaya keras menemukan dua tersangka lainnya, juga mobil yang digunakan untuk menculik korban.
Para tersangka bersikukuh tak bersalah dan memberikan alibi -- yang kini sedang dibuktikan kebenarannya. Salah satu tersangka memberikan rekaman CCTV yang mengindikasikan bahwa ia berada di Ambala, sekitar 3 jam dari Rohtak pada sat kejadian.
Para tersangka dijadwalkan dihadapkan ke pengadilan pada Rabu ini. Pihak kepolisian mengupayakan mereka dikurung selama maksimal 90 hari dalam rangka penyelidikan.
Baca Juga
Mirip Serangan Sebelumnya
Korban, yang adalah mahasiswa tahun kedua mengatakan, kejahatan yang dialaminya pekan lalu mirip dengan serangan yang terjadi pada 2013.
Advertisement
Selama rentang empat hari di bulan Oktober 2013, ia menjadi korban kejahatan seksual dua kali di Bhiwani. Data kepolisian mengklasifikasikan insiden tersebut.
Para penyerang ditangkap pada November 2013 dan dipenjara, tetapi anggota keluarga korban mengaku, mereka dipaksa untuk pindah ke Rohtak setelah menerima ancaman dari tersangka dan teman-teman mereka -- yang memaksa mereka untuk menarik kasus tersebut.
Pada saat penangkapan para tersangka mengaku, mereka tidak kenal satu sama lain hingga bertemu di penjara.
Apa yang terjadi di Rohtak kian menambah kasus kekerasan seksual di India. Menurut statistik pemerintah, setiap 22 menit ada seorang perempuan yang menjadi korban pemerkosaan.
Kasus pemerkosaan fatal terhadap seorang mahasiswi kedokteran dalam bus di New Delhi pada 2012 bahkan menjadi sorotan dunia, yang memicu protes besar-besaran yang membuat pemerintah India memperkuat sanksi hukum dalam kasus perkosaan.