Liputan6.com, Jakarta - Jika rambut pada bagian tubuh -- selain kepala -- dipotong (tidak dicabut), helaian tersebut akan kembali tumbuh seperti ukuran semula.
Sedangkan rambut di kepala dapat tumbuh berkali-kali lipat ukuran semula, setelah digunting.
Pernahkah terpikirkan oleh Anda, mengapa rambut tumbuh di kepala lebih panjang dibandingkan di daerah tubuh lainnya?
Advertisement
Menurut para ahli, seperti dikutip dari Washingtonpost.com, Rabu (20/7/2016), rambut di kepala berbeda dengan rambut di bagian tubuh mana pun. Pertumbuhan panjangnya dipengaruhi oleh gen.
Rambut dan bulu (pada binatang) tumbuh secara terus menerus tanpa henti. Pada fase anagen -- masa pertumbuhan rambut -- protein masuk ke dalam akar rambut, mengumpulkan sel-sel yang membentuk struktur berbentuk tali, dikenal sebagai rambut.
Suplai darah di kulit kepala menjadi sumber makanan bagi folikel (kantung rambut), sehingga memungkinkan rambut tumbuh berlipat ganda.
Rambut akan terus tumbuh, selama fase anagen bekerja dengan baik -- sekitar satu inci per bulan.
Namun, fase anagen tidak akan terjadi selamanya. Pertumbuhan tersebut hanya berlangsung selama beberapa tahun. Pertumbuhan tersebut bisa berlangsung dari dua hingga enam tahun (sumber lain menyebutkan hingga 8 tahun).
Para ahli berpendapat, pertumbuhan panjang rambut berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dengan genetik mereka.
"Faktor utama yang mempengaruhi panjang rambut seseorang adalah panjangnya fase anagen. semakin lama masa pertumbuhan rambut, semakin panjang rambut tumbuh," kata seorang ahli penyakit kulit atau dermatolog, Shari Lipner.
Hal tersebut menjelaskan kenapa seseorang bisa mempunyai rambut yang sangat panjang dibandingkan yang lainnya.
Rambut yang tumbuh selama dua tahun, bisa bertambah sepanjang 30 sentimeter. Sedangkan pertumbuhan selama enam tahun, tumbuh berkali lipat panjang tersebut.
Sementara itu, rambut di bagian tubuh atau rambut androgenik, lebih pendek dibandingkan dengan rambut di kepala.
Siklus pertumbuhan rambut di tangan dan bagian tubuh lainnya, hanya berlangsung dalam hitungan minggu, sementara di kepala berlangsung bertahun-tahun.
Perbedaan siklus ini diduga diakibatkan oleh perbedaan fungsi rambut di kepala dengan di bagian tubuh lainnya.
Pernahkah Anda menyadari ada satu atau beberapa helai rambut yang tumbuh lebih kasar dan tebal? Lipner menjelaskan, rambut tersebut diduga melalui proses anagen yang lebih lama.
"Hal ini biasanya lebih sering terjadi seiring dengan pertambahan umur dan hormon," kata sang ahli.
Ketika fase anagen 'menua', tubuh akan memberikan sinyal kepada folikel atau kantung rambut, mengisyaratkan helai rambut untuk berhenti tumbuh.
Folikel perlahan-lahan mulai berhenti memberikan asupan makan pada sel rambut baru, dan mulai memasuki fase katagen.
Fase katagen merupakan masa peralihan di mana rambut dipaksa 'keluar' dari batangnya, sehingga menimbulkan efek seakan bertambah panjang -- padahal rambut tidak tumbuh selama fase ini.
Setelah masa katagen selesai, kantong rambut mulai memperbarui dirinya, selama beberapa bulan. Fase pembaruan ini disebut dengan masa telogen atau fase istirahat.
Pada fase ini, rambut menjadi rontok akibat adanya rambut baru yang tumbuh dalam batang yang sama. Fase anagen kembali terjadi saat rambut baru tumbuh.
Biasanya, ada beberapa helai rambut baru yang tumbuh lebih tipis dan kering akibat menyusutnya kelenjar minyak, membuat rambut rentan patah.
Hal inilah yang membuat rambut rontok hingga 100 helai per hari dan merupakan sesuatu yang normal.
Kerontokan tersebut tidak mengartikan bahwa siklus pertumbuhan rambut Anda berubah.