Liputan6.com, New York - Penulis naskah yang bekerja untuk Donald Trump mengidentifikasikan dirinya sebagai sosok yang paling bertanggung jawab atas hebohnya dugaan penjiplakan pidato Melania Trump saat konvensi Partai Republik. Ia juga menyampaikan pengunduran dirinya.
Dalam pernyataaannya, Meredith McIver meminta maaf atas penjiplakan pidato Melania dengan pidato Michelle Obama pada konvensi Demokrat 2008. Namun, pasangan jet set Trump menolak pengunduran dirinya.
Pernyataan maaf dan pengunduran diri tertulisnya itu terkuak setelah 36 jam para awak media mengendus adanya kesamaan di dua naskah pidato itu. Di saat yang sama, konvensi nasional Partai Republik diwarnai dengan kontroversi.
Dalam pernyataanya itu, McIver mengakui ia memasukkan kalimat dari pidato Michelle Obama pada 2008 ke pidato Melania.
Namun, tim kampanye Donald Trump meminta hal itu untuk tidak dibesar-besarkan.
"Dalam pembicaraan telepon, Melania membacakan kalimat dari pidato Nyonya Obama sebagai contoh. Saya mencatatnya dan kemudian memasukkan beberapa frase dalam draf dan tak disangka menjadi draf final pidato. Saya tidak melakukan pengecekan terhadap pidato Michelle. Itu kesalahan saya dan saya merasa bersalah dengan kehebohan yang terjadi yang telah mencoreng nama Melania serta keluarga Trump. Saya juga minta maaf kepada Nyonya Obama. Tak ada maksud saya melakukan itu," tulis McIver seperti dilansir dari CNN, Kamis (21/7/2016).
Namun, McIver mengatakan kalau keluarga Trump menolak pengunduran dirinya.
"Donald Trump mengatakan pada saya kalau orang membuat kesalahan dan kita belajar dari pengalaman itu," ujar McIver.
McIver mengatakan, ia "diminta" mengeluarkan pernyataan karena kontroversi kasus penjiplakan telah merusak kampanye bersejarah Donald Trump dan pesan "indah" di pidato Melania.
"Saya meminta maaf atas kebingungan dan histeria akibat kesalahan yang saya buat. Hari ini, lebih dari apa pun, saya merasa terhormat bisa bekerja untuk keluarga Trump," tulis McIver.
Baca Juga
Dibela Tim Trump dan Kampanye Konvensi Partai Republik
Tim kampanye Trump menolak mengakui kalau insiden itu adalah penjiplakan. Mereka justru menuding media mengada-ada serta memaksa untuk jurnalis untuk move on. Mereka juga tidak berencana memecat siapa pun terkait kekonyolan itu.
"Pidato itu sangat efektif dan komunikatif," kata ketua tim kampanye Trump, Paul Manafort.
"Kontroversi yang kalian gembor-gemborkan itu tak berarti sama sekali. Melania juga bukan kandidat siapa pun. Ia hanya mengekspresikan perasaannya terhadap negara, suaminya, dan alasan mengapa Donald Trump terbaik bagi AS," kilah Manafort.
Kendati demikian, Manafort mengakui pidato Melania menggunakan "kata-kata yang mirip" dengan Michelle.
Melania juga didukung oleh Republican National Committe. Direktur Komunikasi Panitia Konvensi, Sean Spicer, menolak adanya penjiplakan dengan memberi contoh bahwa banyak kalimat dan tema sejenis, dari mulai lagu-lagu John Legend hingga My Little Pony--tokoh karakter anak-anak.
Advertisement
Sementara itu, Donald Trump, menyerang media atas kehebohan penjiplakan.
"Media lebih banyak menghabiskan waktu melakukan analisis forensik terhadap pidato Melania daripada yang dihabiskan FBI untuk memeriksa e-mail Hillary," kata Trump dalam Twitternya.
McIver bukan orang baru di lingkaran Trump. Ia adalah ghost writer bagi miliader tajir itu. Ia juga membantu beberapa buku Trump, termasuk, Trump: Think Like a Billioner.
New York Times mengidentifikasi McIver sebagai mantan penari balet dan lulusan jurusan bahasa Inggris.