Liputan6.com, Rio de Janeiro - Kepolisian Brasil menahan 10 orang yang diduga merencanakan serangan teror selama Olimpiade 2016 yang akan digelar di Rio de Janeiro bulan depan.
Menteri Kehakiman Brasil, Alexandre de Moraes mengatakan, para tersangka merupakan bagian dari kelompok yang diduga kuat terinspirasi ISIS dan terorganisasi secara online.
Menteri Moraes tidak menyebut secara spesifik target dari para tersangka. Namun, dia menambahkan, pihaknya akan menginvestigasi komputer dan telepon seluler para tersangka untuk mempelajari secara lebih dekat tentang rencana mereka.
De Moraes menambahkan, seluruh tersangka berkewarganegaraan Brasil. Salah satunya bahkan masih di bawah umur.
Dua tersangka lainnya bebas dengan jaminan. Namun, aparat yakin, mereka akan kembali dipenjara segera.
Meski ada indikasi meniru ISIS, De Moraes menambahkan, kelompok tersebut bukan sel terorganisir. Melainkan, 'mutlak amatir tanpa persiapan," kata dia seperti dikutip dari CNN, Jumat (22/7/2016)
Kelompok tersebut, kata menteri kehakiman, menyebarkan seruan, "Ayo mulai belajar bela diri, mari memulai belajar bagaimana menembak."
Kelompok tersebut juga mencoba membeli senjata lewat online -- sesuatu yang tak mungkin dilakukan organisasi teror.
Meski demikian, Brasil menghadapi ancaman jelang olimpiade, yang sekitar 15 hari lagi.
Pekan ini badan intelijen Basil mengatakan, mereka sedang meninjau semua potensi ancaman setelah saluran pesan para ekstremis meminta pengikutnya untuk menargetkan olimpiade yang dibuka pada 5 Agustus 2016.
"Banyak ancaman yang diabaikan. Namun, potensi yang layak mendapat perhatian terus diinvestigasi tanpa kenal lelah," kata badan tersebut.
Awal pekan ini, saluran teroris di aplikasi pesan Telegram menyerukan serangan terhadap ajang olahraga dunia itu dan memberikan rincian target serta metode, demikian menurut SITE Intelligence Group.
SITE mengatakan, ajakan tersebut diposting untuk para 'Inspire the Believers"
Isinya, "Lone wolf dari mana saja di dunia bisa bergerak ke Brasil sekarang." Lone wolf atau serigala tunggal merujuk pada individu pelaku teror.
Pesan tersebut juga memuat pesan untuk memanfaatkan olimpiade untuk menargetkan 'musuh jihad', termasuk para atlet dari negara Barat.
Meski demikian Brasil bersumpah akan menangani potensi teror yang mengancam olimpiade.
Polisi Brasil telah bekerja sama dengan tim SWAT Prancis untuk menyimulasikan serangan teror.
Dalam sebuah latihan, satuan khusus Brasil dan seekor anjing polisi berhasil memburu pelaku bersenjata -- untuk menggagalkan kemungkinan serangan pada sistem kereta bawah tanah Rio.
"Tak ada ancaman spesifik," kata Letnan Jenderal Luiz Linhares dari Kementerian Pertahanan [Brasil](olimpiade ""). "Anda harus menyaring (informasi) untuk mengungkap (spektrum) besar dari ancaman."
10 Simpatisan ISIS 'Kelas Amatir' Berniat Meneror Olimpiade Rio
Kepolisian Brasil menahan 10 orang yang diduga merencanakan serangan teror selama Olimpiade 2016.
Advertisement