Liputan6.com, Jakarta - Hari itu, 25 Juli 2000 merupakan hari malapetaka bagi eksistensi pesawat komersial berkecepatan supersonik Concorde. Pesawat milik maskapai Air France dengan nomor penerbangan AF4590 berkecepatan ekstra ini celaka di Paris, Prancis.
Pesawat yang baru lepas landas dua menit dari Bandara Charles de Gaulle, Paris menuju New York ini menabrak hotel Relais Bleu di Kota Gonnese, pada pukul 17.00 waktu setempat. Akibatnya, seluruh penumpang yang berjumlah 109 orang tewas.
Empat orang yang berada di hotel juga meregang nyawa.
Sebagian besar penumpang berasal dari Jerman. Selain itu, dua orang lainnya berasal dari Denmark, Austria, dan Amerika Serikat.
Baca Juga
Seluruh penumpang hendak menuju Bandara John F Kennedy untuk kemudian mengikuti perjalanan kapal pesiar menuju Ekuador.
Pesawat yang disewa jasa travel asal Jerman, Deillman ini jatuh setelah bagian mesin terbakar. Saksi mata menuturkan, dia melihat bola api raksasa di langit diikuti dengan kepulan asap hitam membumbung tinggi.
"Dan pesawat kemudian terlihat menghujam daratan, mengenai hotel," jelas saksi mata tersebut, seperti dimuat BBC on This Day.
Dalam beberapa menit kemudian, tim penyelamat langsung terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelamatan darurat. Namun ditemukan bahwa kapal terbang hancur berkeping-keping dan dipastikan tak ada penumpang yang selamat.
Perdana Menteri Prancis saat itu, Lionel Jospin juga langsung turun ke tempat kejadian. Begitu juga dengan Menteri Transportasi Jerman yang langsung berangkat ke lokasi.
Kecelakaan ini merupakan yang kali pertama menimpa pesawat supersonik Concorde setelah 31 tahun mengudara. Setelah insiden, pengoperasian armada Concorde dihentikan untuk menghindari kejadian terulang. Dan Concorde melayani penerbangan terakhir pada 23 Oktober 2003.
Menurut hasil penyelidikan, kecelakaan ini terjadi akibat adanya logam kecil yang menancap di salah satu roda pesawat. Hal ini membuat roda terkikis dan serpihannya membuat tangki bahan bakar pesawat terbakar. Akibatnya, pesawat terbakar dan jatuh.
Sejarah lain mencatat pada 25 Juli 1978, untuk yang kali pertama, seorang bayi dilahirkan melalui proses 'bayi tabung'. Bayi tersebut bernama Louise Brown. Pada 25 Juli 2007, Pratibha Patil disumpah sebagai presiden wanita pertama India.
Advertisement