Liputan6.com, Damaskus - Ledakan hebat mengguncang Kota Qamishli yang terletak di timur laut Suriah. Stasiun TV Suriah mengatakan, sebanyak 40 orang dilaporkan tewas dalam pengeboman di kota yang dihuni mayoritas orang Kurdi itu.
Kelompok pemantau asal Inggris menyebutkan, ledakan besar itu disebabkan oleh bom truk yang menghantam kawasan di dekat pos keamanan Kurdi.
Seperti yang dilansir BBC dengan mengutip AFP, Rabu (27/7/2016) ISIS telah mengaku bertanggung jawab di balik teror tersebut. Kelompok itu menjelaskan, serangan terjadi di Provinsi Hassakeh, di dekat perbatasan dengan Turki di mana sebelumnya di kawasan ini juga terjadi teror bom.
Advertisement
Teroris ISIS melalui Amaq News mengakui bahwa seorang bomber telah meledakkan bom truk di kawasan yang menjadi pusat polisi Kurdi, yang juga berada di dekat sebuah gedung pemerintahan.
Seperti dilansir AFP, awalnya serangan tersebut disebut sebagai ledakan bom ganda. Namun belakangan muncul laporan ledakan pertama telah memicu meledaknya tangki bensin sehingga terkesan seperti terdapat dua ledakan.
Sementara itu, Al Jazeera menyebutkan dalam laporannya bahwa korban tewas mencapai 50 orang. Dan puluhan lainnya terluka.
"Sebuah truk bermuatan bahan peledak meledak di tepi barat Kota Qamishli, di dekat perbatasan Turki. Beberapa menit kemudian sebuah sepeda motor juga meledak di area yang sama," tulis Al Jazeera.
Stasiun TV Suriah dalam laporannya menunjukkan dampak kerusakan pengeboman itu cukup besar dan terdapat gumpalan asap hitam di lokasi kejadian. Kelompok Pemantau HAM Suriah melaporkan rumah sakit di kota itu menyerukan donor darah, namun hingga berita ini diturunkan belum terdapat konfirmasi pasti baik jumlah korban tewas maupun luka.
Tahun lalu, aliansi pasukan Kurdi yang didukung Amerika Serikat (AS), Pasukan Demokratik Suriah (SDF) diketahui melancarkan serangan terhadap teroris ISISÂ di Hassakeh.