Liputan6.com, Krakow - Saat tengah berjalan menuju altar di ruang terbuka di Jasna Gora, Polandia, Paus Fransiskus tiba-tiba saja terjatuh. Peristiwa itu terjadi sebelum sang pemimpin Takhta Suci Vatikan memimpin misa.
Seperti dikutip ABC News, Kamis (28/7/2016), awalnya Paus Fransiskus (79) tengah berjalan. Ia yang mengenakan jubah panjang, tersilap langkah.
Baca Juga
Melihat kejadian itu, para pastor yang berdiri di sampingnya pun bergegas membantu dan membetulkan letak jubah Sri Paus. Peristiwa tersebut tak lantas menghentikan acara sakral yang tengah berlangsung.
Advertisement
Misa di Jasna Gora tetap berjalan seperti yang direncanakan. Insiden itu tak membuatnya mempersingkat khotbah di depan puluhan ribu umat Katolik yang berkumpul di tempat suci yang terletak di selatan Kota Czestochowa itu.
Ketika disinggung apakah jatuhnya Paus Fransiskus terkait dengan gangguan kesehatan di musim gugur ini, pihak Vatikan tak banyak berkomentar.
"Paus baik-baik saja," ujar Juru Bicara Vatikan, Greg Burke.
Bukan kali ini saja Paus Fransiskus terjatuh. Diduga, penyebabnya adalah jubah panjang yang dikenakannya. Setelahnya, ia dapat langsung berdiri sendiri, namun beberapa kali harus dibantu orang di sekitarnya.
Kunjungan ke Polandia
Di atas pesawat kepausan yang membawanya ke Krakow, Polandia, Paus Fransiskus mengatakan, perang demi perang terjadi di dunia.
"Dunia sedang perang karena hilangnya kedamaian," ujar Paus seperti dikutip CNN. Pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu merujuk pada insiden penyanderaan di gereja Prancis yang berakhir tragis dengan berpulangnya Pastor Jacques Hamel.
"Ada perang kepentingan, perang demi uang, demi merebut sumber daya alam, juga perang untuk mendominasi manusia lain," jelasnya.
Namun ditegaskan Sang Paus, bukan agama yang saat ini tengah berperang.
"Sejumlah orang mungkin berpikir ini adalah perang agama. Sama sekali bukan. Agama menginginkan kedamaian. Yang lainnyalah yang menginginkan perang," tegas Paus Fransiskus.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Polandia ini bertujuan untuk menghadiri perayaan World Youth Day.
Lawatannya ke Polandia bukan tidak mungkin diwarnai rasa canggung mengingat negara itu menolak ikut serta dalam perjanjian penanganan pengungsi Uni Eropa sementara Paus Fransiskus membela para imigran.
Dalam sebuah kesempatan, ia memboyong tiga keluarga asal Suriah ke Roma, Italia, di mana ia mencium kaki mereka sebelum memimpin misa Kamis Putih.