Liputan6.com, Aleppo - Kelompok militan Jabhat al-Nusra, juga dikenal sebagai Front Al Nusra mengumumkan diri telah berpisah dari grup Al Qaeda. Kendati demikian, tak dijelaskan secara rinci alasan keduanya putus hubungan.
"Nama barunya Jabhat Fateh al-Sham (Front for the Conquest of Syria) atau Front Penaklukan Suriah," ucap pemimpin front Al Nusra, Abu Mohammed al-Julani, dalam pesan pertama yang direkam seperti dikutip dari BBC, Jumat (29/7/2016.)
Menurut pemberitaan, kelompok tersebut berharap bisa membentuk aliansi dekat dengan kelompok-kelompok lainnya yang bertempur di Suriah, tanpa dukungan militan Al Qaeda.
Advertisement
Al Qaeda sebelumnya memberikan dukungan kelompok itu.
Dalam rekaman yang disiarkan oleh saluran berita Arab Al-Jazeera, al-Julani mengucapkan terima kasih kepada "komandan Al Qaeda karena telah memahami kebutuhan untuk memutuskan hubungan".
Para pengamat mengatakan Front Al Nusra memutuskan hubungan untuk mengubah citra diri, setelah AS dan Rusia meningkatkan upaya militer untuk memerangi kelompok tersebut.
AS telah mendaftarkan kelompok tersebut sebagai organisasi teroris, dan grup itu dikeluarkan dari cessation of hostilities agreement pada Februari.
Al-Nusra pertama kali diumumkan keberadaannya dalam sebuah video yang diposting online pada tahun 2012, beberapa bulan setelah konflik Suriah dimulai.