Liputan6.com, Massachusetts - Jika Anda menumpahkan air dingin ke atas kepala Anda sendiri sebagai bagian dari Ice Bucket Challage pada 2014 bersiaplah untuk menyelamati diri Anda.
Uang yang dikumpulkan melalui tren media sosial itu telah membantu para ilmuwan untuk menemukan cara baru yang akan membantu mereka yang menderita penyakit degenerasi saraf motorik (MND), atau sklerosis lateral amiotrofik (ALS), sebagaimana dikenal di AS.
Tantangan tersebut telah mengumpulkan lebih dari US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun untuk ALS Association pada musim panas tahun itu dan dana bantuan telah disalurkan ke beberapa proyek penelitian, termasuk Project MinE.
Advertisement
Dengan dipimpin sebuah tim peneliti di Fakultas Kedokteran University of Massachussets, proyek ini berhasil menemukan gen NEK1, yang diperkirakan bertanggung jawab akan penyakit ALS. Demikian seperti dilansir dari The Huffingtopost, Minggu (31/7/2016)
MND/ALS adalah penyakit progresif yang menyerang otak dan saraf tulang belakang.
Penyakit ini memengaruhi sistem saraf yang mengendalikan gerakan tubuh serta dapat berimbas pada lengan dan tangan, kemampuan berbicara dan menelan, atau kemampuan untuk bernapas.
Terdapat beberapa tipe penyakit ini, dan di Inggris, MND merupakan istilah induk yang digunakan untuk menggambarkannya. Dalam artikel ini, digunakan istilah ALS sebagai jenis MND yang paling umum.
Sebagai kontras, ALS adalah istilah induk yang digunakan di AS, namun seiring dengan kesuksesan Tantangan Ember Es atau 'Ice Bucket', istilah ini kemudian juga lebih sering digunakan di Inggris dan seluruh dunia.
ALS Association telah berhasil menyumbangkan US$ 1 juta ke Project MinE, yang melibatkan 80 peneliti di 11 negara, sebagai hasil langsung dari tantangan ember es.
Para peneliti yang terlibat di dalam proyek tersebut berharap bahwa penemuan gen NEK1 dapat membantu membuka jalan untuk metode penyembuhan baru.
Pengusaha Bernard Muller, yang menderita ALS, membantu peluncuran proyek riset itu.
"Tantangan Ember Es ALS telah memungkinkan kita untuk mendapatkan pendanaan dari sumber-sumber baru di wilayah-wilayah baru di dunia," ungkapnya seperti dikutip ABC News.
"Kolaborasi transatlantik ini mendukung pencarian gen secara global untuk mengidentifikasi gen pemicu ALS."
"Saya luar biasa puas dengan penemuan gen NEK1 yang merupakan satu langkah maju menuju tujuan utama kita, yaitu menghapuskan penyakit ini dari muka Bumi," tutup Muller.Â
Â