Sukses

Tokyo Punya Gubernur Wanita Pertama dalam Sejarah Jepang

Tugas pertama adalah menghadai masalah keuangan Tokyo menghadapi Olimpiade 2020 mendatang.

Liputan6.com, Tokyo - Mantan Menteri Pertahanan Jepang, Yuriko Koike telah terpilih sebagai gubernur. Sesuai dengan proyeksi poling, Koike akan menjadi orang nomor satu di ibu kota Jepang. Ia adalah perempuan pertama dalam sejarah yang menduduki posisi itu.

Media pemerintah NHK dan lainnya telah memprediksi kalau Koike akan menang setelah penghitungan suara ditutup pukul 20.00 waktu setempat.

Jika ia memimpin Tokyo kelak, salah satu tantangannya ialah masalah keuangan yang dihadapi ibukota untuk menghadapi persiapan Olimpiade 2020 mendatang.

Berbagai skandal membuat 2 gubernur sebelumnya mengundurkan diri.

"Saya akan memimpin politik Tokyo dengan cara yang tak pernah diketahui sebelumnya, Tokyo yang tak pernah Anda kenal," ujar Koike kepada para pendukungnya seperti dilansir dari BBC, Minggu (31/7/2016).

Ada 21 pesaing untuk memperebutkan kursi gubernur Tokyo. Koike, politisi Hiroya Masuda dan wartawan Shuntaro Torigoe adalah 3 besar suara terkuat.

 Tokyo Punya Gubernur Wanita Pertama dalam Sejarah Jepang.  (Reuters)

Pemilu yang digelar pada Minggu 31 Juli kerena gubernur sebelumnya, Yoichi Masuzoe lengser bulan lalu. Masuzoe mundur setelah kritikan karena menggunakan uang negara untuk liburan, seni dan buku komik untuk anak-anaknya.

Masuzoe yang menang pemilu berjanji akan membuat pemerintahannya bersih dari skandal, menolak segala tuduhan itu. Namun, ia mengakui ada beberapa uang negara tercampur dengan kepentingan pribadinya.

Gubernur sebelumnya, Naoki Inose juga mengundurkan diri setelah skandal pada 2013. Tak lama setelah Tokyo menangi undian untuk menggelar Olimpiade.

Semenjak Tokyo melakukan serangkaian persiapan Olimpiade, ibukota berkali-kali didera skandal, kelebihan dana, keterlambatan pembangunan hingga plagiat.

Salah satu pekerjaan pertama gubernur terpilih nanti ialah terbang ke Rio pada akhir Olimpiade 2016 untuk menerima bendera sebagai tanda tuan rumah berikutnya.