Liputan6.com, Washington, DC - Pegila angka dan rating, Donald Trump, berhasil memuaskan obesinya. Pada pekan lalu, tiga hari pertama siaran Konvensi Nasional Republik anjlok jika dibandingkan dengan lawannya, Demokrat.
Namun, Trump menyeringai lebar tatkala puncak acara berupa pidatonya meraih rating jauh melebihi pidato Hillary Clinton.
Baca Juga
Pengusaha tajir itu berkoar dalam Twitter, "Kenapa tidak ada media yang melaporkan kalau 'Kamis Besar' ketika 'si bongkok' Hillary dan saya berpidato, rating Partai Republik lebih tinggi."
Advertisement
Media jelas melaporkan hal itu. Demikian seperti Liputan6.com lansir dari Washington Post, Selasa (2/8/2016).
Hanya saja, berita itu tak dibaca detil oleh Trump, yaitu setelah menonton acara pidato kedua capres itu, orang AS lebih banyak menyukai Hillary dibanding miliarder nyentrik itu.
Berdasarkan hasil survei Gallup, 44 persen pemirsa mengatakan pidato Hillary "bagus", sementara hanya 20 persen yang bilang jelek.
Sementara, pidato Trump hanya 35 persen dianggap positif dan 36 persen negatif.
Secara keseluruhan, konvensi milik Trump dipandang lebih negatif daripada Hillary. Setelah menonton pidato puncak kedua kandidat, mayoritas responden atau sekitar 51 persen mengatakan, mereka lebih baik tidak memilih Trump.
Pada Senin, 1 Agustus, Washington Post mencatat bahwa jajak pendapat besar pertama yang keluar setelah kedua konvensi menunjukkan pergeseran tujuh poin mendukung Hillary.
Sebuah argumentasi mengatakan, memenangkan perang rating tidak bisa dihubungkan dengan hal positif bagi Donald Trump. Tapi bagi seorang Trump, ia tak mau tahu... yang penting juara.