Liputan6.com, Rio de Janeiro - Pembukaan Olimpiade 2016 belum lagi digelar, namun skandal telah menimpa seorang petinju asal Moroko. Hassan Saada ditangkap polisi Brasil atas tuduhan penyerangan seksual terhadap dua perempuan yang bertugas bersih-bersih di kampung atlet di Rio de Janeiro.
Atlet berusia 22 tahun tersebut diperkarakan atas tuduhan melakukan tindakan kriminal tersebut pada Rabu 3 Agustus 2016.
Baca Juga
Petinju yang akan diturunkan dalam kategori kelas berat ringan (light-heavyweight) itu dijadwalkan akan naik ring dalam pertandingan pertamanya pada Sabtu 6 Agustus 2016.
Advertisement
Seperti dikutip dari BBC, Hakim Brasil memerintahkan penahanan Saada selama 15 hari, sambil menunggu hasil penyelidikan.
Hakim Larissa Nunes Saly mengatakan, petinju tersebut harus tetap berada dalam tahanan sementara kasusnya diselidiki. Sebab, ada risiko ia bisa melakukan pelanggaran yang sama atau melarikan diri dari Brasil.
Penahanan tersebut bisa berarti Saada tak akan bisa berpartisipasi dalam Olimpiade 2016.
Media Brasil, yang menulis dalam Bahasa Portugis, mengutip keterangan polisi yang mengatakan, petinju tersebut telah mendorong salah satu korban ke dinding, menekan tubuh perempuan itu, dan mencoba menciumnya secara paksa.
Ia juga dituduh memegang bagian tubuh sensitif korban kedua dan membuat gerakan tak sopan dengan tangannya.
Sejauh ini belum ada komentar dari Saada maupun pihak kontingen Maroko.
Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro akan resmi dibuka pada Jumat 4 Agustus waktu setempat. Upacara pembukaan akan dilakukan di Stadium Maracana.
Atlet dari 206 negara dan tim para pengungsi akan berlaga dalam 28 pertandingan yang digelar di Brasil. Miliaran mata penduduk dunia akan terarah pada mereka.
Tindakan kriminal yang diduga dilakukan petinju Maroko kian menambah daftar persoalan yang mewarnai penyelenggaraan Olimpiade 2016 -- skandal doping atlet Rusia, virus zika, masalah-masalah lain yang menyangkut keamanan, infrastruktur, dan lokasi penyelenggaraan yang belum lagi siap.