Sukses

Korut dan Korsel Tampil 'Mesra' di Olimpiade 2016

Olimpiade Rio 2016 menyimpan banyak cerita istimewa, salah satunya keharmonisan atlet Korea Utara dan Korea Selatan.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Banyak hal menarik yang terjadi dalam Olimpiade 2016. Ajang olahraga internasional yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil, itu berhasil 'mencairkan' sejenak hubungan Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut).

Memang yang bertemu bukan pejabat tinggi kedua negara, melainkan dua atlet dari cabang gimnastik. Mereka adalah Hong Un Jong yang berasal dari Korut dan Lee Eun-Ju yang berasal dari Korsel.

Seperti foto yang dilansir Reuters, Minggu (7/8/2016), kedua atlet ini tampak melakukan foto selfie bersama. Dengan wajah menyunggingkan senyum, Un Jong mengenakan jaket berlambang Korut di sisi kiri dadanya sementara Eun-Ju tampak memegang ponsel sembari berpose.

Orang nomor dua di Korut yang juga Kepala Komite Urusan Budaya dan Olahraga, Choe Ryong-hae, dilaporkan mendarat di Bandara Internasional Galeao di Rio de Janeiro pada Kamis 4 Agustus lalu untuk menghadiri pembukaan Olimpiade 2016 itu. Ia terbang ke Brasil melalui China dan Kuba. Demikian seperti dikutip dari kantor berita Korsel, Yonhap News.

Ryong-hae yang juga merupakan Wakil Ketua Komite Urusan Luar Negeri Korut itu dijadwalkan akan berada di Rio de Janeiro selama sepekan. Namun tidak diketahui secara pasti apakah keberadaannya di sana juga akan dimanfaatkan untuk melakukan pertemuan khusus dengan para pejabat Korsel.

Kedatangan Ryong-hae yang disebut setara dengan wakil presiden ini disambut oleh Duta Besar Korut untuk Brasil, Kim Chol-hak dan sejumlah pejabat lainnya. Dicegat sejumlah wartawan Korsel setibanya di bandara, Ryong-hae menolak menjawab sejumlah pertanyaan dan memilih masuk ke mobil yang akan membawanya ke sebuah hotel di pusat kota.

Pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Korut diwakili oleh 31 atlet yang akan berlaga di sembilan cabang olahraga.

Korut dan Brasil diketahui menjalin hubungan diplomatik pada Maret 2001 lalu. Peristiwa itu ditindaklanjuti dengan pembukaan kedutaan besar Brasil di Pyongyang pada Juli 2005 sementara Negeri Samba itu menempatkan misi diplomatiknya di Korut pada Juli 2009.

Namun ini bukan kali di mana atlet kedua negara tampil 'mesra' di hadapan publik. Sebelumnya pada Olimpiade 2000, perwakilan Korut dan Korsel tampak 'kompak' dalam pembukaan ajang olahraga internasional di mana mereka mengusung satu bendera yang menggambarkan Semenanjung Korea.

Bendera itu dibawa oleh dua orang, yakni pelatih judo Korut, Park Jung Chol, dan pebasket putri Korsel, Chun Un Son. Sontak, peristiwa itu menimbulkan rasa haru mengingat kedua negara 'bercerai' sejak perang saudara pecah pada 1950.