Sukses

Top 3: Ini Daftar 20 Planet Sarang 'Alien'?

Teleskop antariksa Kepler milik NASA tengah berupanya mencari 'makhluk' asing lain di alam semesta ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah sejak jaman purbakala manusia selalu bertanya-tanya tentang keberadaan 'makhluk' asing lain di miliaran planet yang tersebar di alam semesta. Para pembaca Liputan6.com edisi Senin (8/8/2016) pagi, paling tersedot perhatiannya kepada data-data yang dikumpulkan oleh teleskop antariksa Kepler milik NASA dalam upayanya mencari sosok lain di alam semesta ini.

Kabar meninggalnya salah satu dokter bedah plastik top dunia asal Brasil, Ivo Pitanguy akibat serangan jantung juga menjadi sorotan. Sebab ia baru saja menjadi pembawa obor pembukaan Olimpiade 2016.

Kemudian disusul dengan berita terkait alasan mengapa Indonesia belum dapat menyusul India meluncurkan satelit ke orbit.

Selengkapnya dalam Top 3 Global berikut ini:

1. Ada 'Alien' yang Menghuni 20 Planet Ini?

Tim internasional menelaah data Kepler dan menemukan 20 kandidat planet kembaran Bumi (NASA)

Diperkirakan, ada lebih dari 170 miliar galaksi dalam alam semesta. Masing-masing memiliki jutaan bintang. Dan tata surya kita, di mana Matahari menjadi pusatnya, hanyalah satu dari 200 hingga 400 miliar bintang di Bima Sakti.

Sudah lama kita merasa, manusia bukan satu-satunya makhluk cerdas di alam semesta. Bahwa bukan hanya Bumi yang bisa menopang kehidupan 'alien'. Kita hanya belum menemukan.

Setidaknya, manusia terus mencari. Setidaknya sudah ada lebih dari 4.000 dunia lain di luar sana yang ditemukan.

Belakangan, tim internasional yang terdiri dari para ahli astrobiologi menelaah data yang dikumpulkan misi teleskop antariksa Kepler milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Selanjutnya...

 

2. 'Maestro' Bedah Plastik Dunia Meninggal Usai Bawa Obor Olimpiade

Sehari sebelum tutup usia, dokter bedah plastik top dunia asal Brasil, Ivo Pitanguy, ikut memeriahkan pembukaan Olimpiade 2016  (Reuters)

Salah satu dokter bedah plastik top dunia asal Brasil, Ivo Pitanguy, tutup usia. Pria berusia 90 tahun itu meninggal dunia setelah satu hari sebelumnya ia berpartisipasi membawa obor dalam pembukaan Olimpiade 2016 yang berlangsung di Stadion Maracana, Rio de Janeiro.

Seperti dilansir The Guardian, Minggu 7 Agustus2016, juru bicaranya, Patricia Sallum mengatakan 'maestro' dunia bedah itu meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung di kediamannya di Rio de Janeiro.

Faktor usia, membuat kondisi kesehatan Pitanguy mulai menurun. Ini terlihat ketika ia tampil membawa obor di Olimpiade Rio 2016 dengan menggunakan kursi roda.

Salah satu keahlian Pitanguy yang mendunia adalah 'operasi memperbesar bokong warga Brasil'. Keterampilannya menggunakan pisau bedah itu telah membantu menaikkan pamor Negeri Samba sebagai tujuan populer pariwisata operasi plastik.

Selanjutnya...

 

3. Teknologi Antariksa India Maju Pesat, Ada Apa dengan Indonesia?

Masuknya Maven ke orbit Mars akan disusul 48 jam kemudian oleh Mangalyaan, misi pertama India ke Planet Merah itu.

Satelit asal Indonesia Lapan A2/Orari dan A3/IPB telah berhasil diluncurkan ke angkasa luar, yakni pada 2015 dan 2016. Namun, kedua satelit itu harus 'digendong' oleh roket India.

Hal tersebut alhasil menimbulkan pertanyaan, mengapa Indonesia tak mampu meluncurkan satelit dengan roketnya sendiri?

Senada dengan hal tersebut, dalam sebuah sesi tanya jawab dalam kegiatan pencanangan "Malam Langit Gelap" di Kantor Pusat Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), terdapat sebuah pertanyaan yang menyayangkan mengapa teknologi antariksa Indonesia kalah jauh dengan India -- yang bahkan telah mengirim satelit ke Mars dengan biaya murah, di bawah dana pembuatan film 'Gravity'.

Padahal, kondisi Indonesia dan India dinilai tak berbeda jauh dari segi perkembangannya. Di negara itu pun konflik kerap terjadi dan angka kemiskinan masih tergolong tinggi.

Selanjutnya...