Sukses

Banjir Bandang Tewaskan 21 Orang di Macedonia

Wakil perdana menteri mengumumkan, Senin 8 Agustus 2016 sebagai hari berkabung nasional.

Liputan6.com, Skopje - Macedonia mengumumkan negara dalam keadaan darurat setelah banjir bandang terjadi di ibukota, Skopje, dan beberapa distrik pada Minggu 7 Agustus 2016. Setidaknya 21 orang tewas akibat banjir yang dipicu oleh badai itu.

Hujan badai mengirim air yang membanjiri rumah-rumah, menutup jalan utama dan membuat mobil mogok pada Sabut malam. Bagian utara ibukota itu paling banyak menderita akibat badai itu.

Korban yang tewas di antaranya anak-anak. Hingga kini polisi masih melakukan evakuasi sejumlah warga dan mencari 6 orang yang masih hilang.

Macedonia, negara bekas bagian dari Republik Yugoslavia memiliki populasi 2 juta orang. Pada Senin 8 Agustus, mendeklarasikan sebagai hari berkabung nasional.

"Bencana luar biasa ini sangat tidak mungkin kami prediksi dapat begitu merusak dan mematikan," kata wakil Perdana Menteri, Nikola Todorov seperti dilansir dari The Guardian, Senin (8/8/2016).

Mobil-mobil dan truk polisi diisi dengan air minum dikirim ke daerah yang paling terdampak. Di mana terjadi pemutusan hubungan listrik dan puing-puing yang rumah yang hancur.

Hujan sendiri telah berhenti pada Minggu pagi. Uni Eropa mengatakan akan membantu calon negara anggota tersebut.

Sementara itu, di negara tetangga, Kroasia, angin kencang telah membuat sejumlah jalan ditutup.

Video Terkini