Sukses

9-8-1985: Terbukti jadi Mata-mata Rusia, Perwira AS Dihukum

Walkers bersaudara mengatakan melakukan tindakan tersebut untuk melunasi sejumlah besar utang yang masih harus dibayarkan.

Liputan6.com, Washington D.C. - Tepat pada hari ini tahun 1985, Arthur Walker, seorang mantan perwira angkatan laut AS dinyatakan bersalah atas tuduhan pengintaian dan menyebarkan informasi rahasia kepada agen Soviet-- Rusia sekarang.

Seperti yang dikutip dari History.com, Arthur yang merupakan salah satu mata-mata penting AS selama Perang Dingin, menyerahkan dokumen rahasia AS kepada saudaranya, John, yang kemudian memberikan informasi tersebut kepada agen Soviet.

Pada 29 Mei 1985, perwira angkatan laut itu ditangkap. Selang beberapa hari kemudian giliran setelah saudaranya, John, dan anaknya, Michael, yang ditahan.

Ketiga pria tersebut didakwa memata-matai AS untuk Uni Soviet. John Walker yang juga seorang veteran angkatan laut di duga merupakan 'otak' dari operasi tersebut.

Pejabat pemerintah menduga John telah memata-matai AS untuk Soviet sejak 1968. Pria itu bahkan merekrut anaknya, Michael, yang juga bekerja sebagai angkatan laut AS.

Pada 1980, John merekrut Arthur untuk menjadi mata-mata dan bekerja dengan VSE, kontraktor pertahanan Virginia.

Dua tahun berlalu, Arthur memberikan sejumlah dokumen yang sangat rahasia yang berkaitan dengan pembangunan kapal angkatan laut kepada John.

Atas 'jasanya' itu, Arthur mendapatkan sekitar US$ 12 ribu atau setara dengan Rp 157 juta.

Perceraian antara John dengan istrinya, Barbara Crowley, membawa 'karier' mata-mata ketiga pria Walkers itu berakhir. Motif pengkhianatan para pria itu pun akhirnya diketahui.

Mereka mengaku tindakan itu untuk melunasi sejumlah besar utang yang masih harus dibayarkan.

Akibat perbuatannya itu maka pada 9 Agustus 1985, Arthur dinyatakan bersalah atas tuduhan memberikan informasi rahasia negara kepada Soviet.

Perwira tersebut dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan denda sebesar US$ 250 ribu atau setara dengan Rp 3.2 miliar.

Sementara itu, John dinyatakan bersalah dan mendapatkan hukuman seumur hidup. Michael menerima hukuman 25 tahun penjara.

Konspirator keempat, Jerry Whitworth, rekan John, dinyatakan bersalah dengan tuduhan 12 kali pengintaian dan dijatuhi hukuman 365 tahun penjara.

Penangkapan dan penghukuman ini membuat AS mengklaim bahwa tindakan tersebut merusak 'cincin' mata-mata Negeri Paman Sam dalam sejarah Perang Dingin.

Pada tanggal yang sama tahun 1974, berdasarkan surat pengunduran dirinya pada 8 Agustus, Presiden Richard M Nixon, secara resmi mengakhiri jabatannya sebagai presiden ke-37 AS.

Dan pada Olimpiade Berlin 9 Agustus 1936, pelari Afrika-Amerika, Jesse Owens, memenangkan medali emas ke empatnya dalam kategori lari estafet 4x100 meter.