Sukses

Misteri Mantra Magis Terkubur Bersama Kerangka 2.000 Tahun

Para ahli percaya, tulisan itu mengandung mantra yang dibawa ke kuburan untuk mencegah kekuatan jahat.

Liputan6.com, Kostolac - Para arkeologi di Serbia mencoba memecahkan arti sebuah aksara yang kemungkinan merupakan mantra magis. Tulisan itu ditemukan dalam sebuah gulungan kertas kecil terbuat dari emas dan perak yang ditemukan di dekat kerangka-kerangka manusia yang berusia 2.000 tahun di Serbia.

"Abjadnya Yunani, itu yang kami ketahui. Bahasanya Aramaic yang merupakan misteri dari Timur Tengah," kata Miomir Korac, kepala arkeolog situs seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (10/8/2016).

Kerangka-kerangka manusia itu ditemukan di bawah tanah pembangkit tenaga batu bara di kota Kostolac, barat laut Serbia. Para tim harus mencari sisa-sisa temuan yang lain sebelum pembangkit lain terpasang di situs itu yang terkenal bekas pemukiman Romawi kuno, Viminacium.

Mis

Minggu lalu, tim Korac menemukan dua amulet yang dibuka berisi kertas perak dan emas yang mengandung simbol serta tulisan. Mereka percaya, tulisan itu mengandung mantra yang dibawa ke kuburan untuk mencegah kekuatan jahat.

"Kami membaca nama-nama ibilis yang terkoneksi dengan wilayah yang kini disebut Suriah modern," ujar arkeolog Ilija Dankovic.

Gulungan emas dan perak yang rapuh itu terlihat seperti bungkus permen. Kemungkinan besar tak sepenuhnya dapat dipahami oleh para ahli teks.

Gulungan itu adalah barang-barang pertama yang ditemui di Serbia. Namun, kata Dankovic mirip dengan jimat yang ditemukan di negara-negara lain.

"Amulet itu biasanya berisi mantra cinta, namun juga mantra kutukan ganas seperti, 'semoga tubuhmu mati, berubah dan berat seperti timbal ini'," jelasnya.

Jimat berisi mantra itu cenderung dikuburkan dengan orang-orang yang mati dengan tidak wajar. Dankovic mengatakan,  ada keyakinan bahwa jiwa orang-orang yang mati seperti itu mencari lebih lama tempat peristirahatan dan memiliki kemungkinan untuk mencari setan dan dewa untuk memenuhi keinginan mereka.

"Jimat itu bisa diambil kemudian setelah sebuah prosesi kematian berakhir, sehingga mereka bisa melakukan sihir," terang Dankovic.