Sukses

Kemlu: Palestina Hilang, Google Maps Itu Bukan Peta Resmi Dunia

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arrmanatha Nasir angkat bicara terkait hilangnya negara Palestina di layanan Google Maps.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arrmanatha Nasir angkat bicara terkait hilangnya negara Palestina di layanan Google Maps. Hal tersebut diketahui mengundang kegeraman banyak pihak pendukung kemerdekaan negara tersebut.

Menurut pria yang kerap disapa Tata, apa yang dilakukan Google tak perlu diambil pusing. Pasalnya, Google Maps bukanlah peta resmi.

"Peta resmi dunia yang di PBB kita bisa lihat Palestina," sebut Tata di Jakarta, Kamis (11/6/2016).

"Yang terkait Google (maps) itu jadinya enggak perlu dipermasalahkan, karena yang jelas bukan peta resmi dunia," sambung dia.

Tata menambahkan, sikap Indonesia terkait Palestina juga tak akan pernah berubah. RI akan terus mengakui kemerdekaan Palestina sampai kapan pun.

Sebelumnya, Forum Jurnalis Palestina, dalam pernyataan resminya mengatakan keputusan Google merupakan bagian dari skema Israel.

Cara itu, menurut mereka, ditempuh sekaligus untuk menegaskan kehadiran Israel bagi generasi berikutnya, juga untuk menghapus Palestina untuk selama-lamanya.

Mereka juga menilai langkah itu sengaja dirancang untuk memalsukan sejarah, geografi, serta hak rakyat Palestina untuk berada di tanah air mereka.