Sukses

Gerebek Teroris, Pasukan Elite Bersenjata Lengkap 'Tersesat'

Suasana mendebarkan pun terjadi, penyergapan tersangka teroris seperti dalam film ini dialami oleh keluarga di Clayton, Inggris.

Liputan6.com, Manchester - Kisah ini seperti cerita dalam tayangan televisi atau film layar lebar. Sebanyak 15 anggota kepolisian memegang senapan mesin ringan Heckler & Koch MP5, lengkap dengan jaket anti peluru, helm, serta sejumlah perangkat serbu lainnya, tiba-tiba masuk ke dalam rumah.

Suasana mendebarkan pun terjadi, penyergapan tersangka teroris seperti dalam film ini dialami oleh keluarga di Clayton, Inggris. Dalam gambar yang beredar, terlihat petugas elit menunjuk ke arah jendela menggunakan senjata, lalu mendobrak pintu dengan menggunakan batang pendobrak.

Setelah berada di dalamnya, mereka baru menyadari telah menggerebek rumah yang salah. Tersesat ke lokasi lain yang tak semestinya.

Dikutip dari Daily Mail pada Jumat (12/8/2016), pada saat kejadian, Mustapha Motunrayo (45) sedang duduk di dalam ruang tengah bersama dengan putranya yang masih berusia 6 tahun. Mendadak masuklah 10 hingga 15 orang petugas.

Masih tampak ketakutan, Mustapha menceritakan kejadian tersebut, "Kami mendengar polisi menggedor-gedor dan saya sedang di sini bersama putra saya."

"Saya sedang bicara dengan suami saya melalui telepon…saya lari ke dapur, tapi tidak tahu harus melakukan apa. Saya kemudian masuk ke toilet bersama putra saya dan mengunci pintunya."

"Rumah sudah dikepung. Mereka terus menggedor sehingga saya memeluk putra saya. Mereka mendobrak pintu dan masuk ke dalam."

Polisi telah meminta maaf atas keteledoran ini mereka mengatakan akan memperbaiki kerusakan yang terjadi. (Sumber Manchester Evening News via Daily Mail)

Polisi menyebar ke segenap penjuru dan terdengar menanyakan keberadaan orang di dalam rumah, dan wanita itu balik bertanya. Mereka mengajak saya dan putra saya ke luar dan duduk di kursi belakang mobil polisi demi keamanan.

"Saya merasa baik-baik saja, tapi tidak bisa tidur di sini bersama putraku, saya tidak bisa tinggal di sini. Kalau pintu belum diperbaiki, saya harus tidur di rumah teman. Mengerikan."

Setelah meninggalkan rumah, polisi kemudian memperhatikan sebuah bengkel dekat sana. Ternyata mereka seharusnya mendobrak sebuah apartemen di dekat tempat kejadian.

Polisi telah meminta maaf atas keteledoran tersebut. Mereka mengatakan akan memperbaiki kerusakan yang terjadi.

Inspektur Kepala Mark Dexter dari Cabang Operasi Khusus Kepolisian Manchester Raya (Greater Manchester Police, GMP) mengatakan, "Pagi ini, Kamis 11 Agustus 2016, polisi melakukan operasi dinamis berdasarkan info intelijen untuk menemukan dan meringkus mereka yang bertanggungjawab atas beberapa penembakan senjata api di Harpurhey dan Crumpsall."

"Berdasarkan intelijen yang diterima, petugas melaksanakan perintah di dua alamat di kawasan Clayton."

Polisi telah meminta maaf atas keteledoran ini mereka mengatakan akan memperbaiki kerusakan yang terjadi. (Sumber Manchester Evening News via Daily Mail)

"Ketika para petugas memasuki suatu alamat, ketahuanlah bahwa alamatnya tidak berkaitan dengan penyidikan dan polisi telah meminta maaf kepada penghuni. Lalu memastikan bahwa kerusakan apapun pada properti itu akan diperbaiki."

"Dua pria telah diringkus dengan tuduhan memproduksi narkoba kelas B di alamat lain."

Selain itu, polisi mengatakan bahwa seorang pria berusia 27 tahun dari Longsight dan yang berusia 22 tahun dari Harpurhey telah diringkus. Mereka didakwa atas kasus percobaan pembunuhan, setelah menembak seorang pria lain pada perut dan kaki di sebuah warung makan pada Minggu sebelumnya.