Liputan6.com, Rio de Janeiro - Selain medali yang diperoleh dari memenangkan suatu cabang olah raga dalam Olimpiade 2016, ternyata ada benda lain yang tak kalah diburu di sana. Baik oleh para atlet maupun pengunjung perhelatan tersebut.
Benda itu dibawa-bawa dalam saku pakaian atau celana atlet, atau disematkan pada selendang para sukarelawan acara dan pada baju penumpang pesawat terbang.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari wired.com pada Sabtu (13/8/2016), benda yang dimaksud adalah pin Olimpiade yang dipertukarkan (barter) di antara para penggemarnya. Dan Baker, salah seorang kolektor lama, menyebutnya sebagai "mata uang Olimpiade".
"Pin itu lebih bahkan penting daripada uang. Bahkan orang bisa pergi ke tempat-tempat tertentu dan mendapatkan suatu pin yang tidak bisa dibeli, bahkan kalau ditawar setinggi US $20 (sekitar Rp 262 ribu).
Tradisi Lama
Pertukaran pin telah berlangsung sejak Olimpiade modern. Pada awalnya hanya ada 3 rancangan pin untuk Olimpiade 1896, yaitu untuk wasit, atlet dan panitia.
Produksi pin melonjak saat Olimpiade 1936 di Berlin, Jerman, karena pihak Nazi mencetaknya dalam jumlah jutaan dan memanfaatkannya sebagai bagian dari propaganda.
Sejak saat itu, pin menjadi koleksi yang dicari-cari. Hampir semua negara yang bertanding datang membawa beberapa kotak berisi pin. Ada beberapa pin unik untuk cabang olah raga tertentu.
Tahun ini, yang terbaru adalah pin perayaan tim sepeda dari Jerman.
Pihak International Olympic Committee (IOC) juga menerbitkan rancangan cantiknya, dan tentu saja pin-pin terbitan pihak-pihak sponsor.
Advertisement
Masyarakat Penggemar Pin
Para penggemar pin seperti Dan Baker pun berkeliaran di mana-mana, hampir semua orang melakukan perburuan. Para sukarelawan tukar menukar dengan para wartawan.
Sementara wartawan tukar menukar pin di antara mereka. Lalu para atlet saling bertukar pin dengan sesamanya atau memberikannya kepada supir taksi sebagai tip.
Di luar Maracana Stadium, hanya beberapa jam sebelum upacara pembukaan, seorang atlet Mesir terlihat memenuhi saku-saku celananya dengan pin. Lalu, ada juga seorang dari Moldova yang tampak kecewa, karena ditolak bertukar pin dengan panitia dari Amerika Serikat (AS).
Baker mengaku memulai pergerakan tukar-menukar ini di Lake Placid, pada saat Olimpiade Musim Dingin 1980. Beberapa saat sebelum pembukaan, warga negara bagian Missouri itu sempat bermain poker dan memenangkan sejumlah pin dari suatu penyedia cinderamata resmi.
Ketika sedang menjual cinderamata, Baker melihat para pengunjung mengenakan pin. Ia lalu mengajak barter. Pin-pin miliknya dipasang berjejer di topi dan rompi. "Orang lebih berminat kepada pin daripada kepada dagangan saya."
Sejak saat itu ia bertukar pin pada saat Olimpiade. Olimpiade Rio adalah perhelatan ke-18 yang dilakoninya.
Bisa Ketagihan
Baker mengaku, "Saya jadi ketagihan. Seperti halnya permainan Pokemon. Ketika mendapatkan yang baru, senang rasanya dan makin termotivasi untuk mendapatkan yang berikutnya."
Ia pun menjelaskan tentang hukum penawaran dan permintaan dalam "perekonomian" pin. Di mana seorang yang hanya memiliki perangkat "Team USA" mencoba menawarkan kepadanya, "Kamu pasti belum punya yang ini."
Baker berujar, "Pin yang indah." Pin itu memiliki gambar kursi roda berbahan serat karbon rancangan BMW untuk tim paralimpik AS. Ketika ditaruh di tangannya, ternyata roda depannya bisa berputar, "Wah, bisa bergerak!"
Seorang penggemar pin di dekatnya mendekat dan berseru, "Ada satu lagi?".
Â
EVENT SPESIAL PESTA BEAT LIVE STREAMINGÂ 8 KOTA
Advertisement