Sukses

Objek Angkasa 'Pemberontak' Ditemukan di Luar Tata Surya

Para peneliti angkasa luar takjub sekaligus kebingungan dengan penemuan objek yang ditemukan di luar tata surya, melewati Neptunus tersebut.

Liputan6.com, Washington D.C. - Baru-baru ini, para astronom dikejutkan dengan penemuan sebuah objek misteri yang mengorbit matahari namun berlawanan arah dengan benda angkasa lainnya yang mengelilingi bintang besar tersebut.

Benda yang bergerak berlawanan arah dengan planet-planet lain di sekitarnya itu, ditemukan oleh teleskop Pan-STARRS, berada di luar tata surya, melewati Neptunus.

Objek yang 'bertingkah' unik itu kemudian disebut dengan panggilan 'Niku' -- berasal dari bahasa China yang berarti pemberontak.

Seperti dikutip dari News.com.au, Minggu (14/8/2016), seorang astronom dari Queens University, Michele Bannister, mengatakan, sistem planet didefinisikan oleh bidang datar berdebu dan dikelilingi gas.

"Sistem planet juga dilengkapi dengan kepesatan sudut yang memaksa semua objek di dalamnya berputar dengan arah yang sama," kata Michele.

Dengan penjelasan tersebut, penemuan objek pemberontak Niku, membuat Michele bingung dan takjub.

"Sangat luar biasa sekaligus membingungkan. Aku tidak sabar menanti apa yang akan dilakukan analis teoritis, setelah meneliti objek ini," kata Michele.

Sementara itu, seorang astrofisikawan senior di Harvard-Smithsonian Center, Matthew Holman mengatakan objek Trans-Neptunus itu, kini bergerak ke atas melewati area tata surya setiap hari.

Niku atau 'pemberontak' ditemukan terletak di luar tata surya, melampau Neptunus (www.hngn.com)

Hal tersebut mengartikan, ada sumber kekuatan lain yang membuat benda misterius tersebut dapat bergerak 'sesuka hati', berlawanan arah dengan planet lainnya.

"Ini menunjukkan bahwa ada lebih banyak lagi hal di tata surya yang belum kita ketahui," kata Matthew.

Awalnya, Matthew menduga Niku bergerak karena adanya pengaruh dari planet 9 -- planet besar yang terletak jauh di luar tata surya.

Namun, analisis lebih lanjut menunjukkan, planet yang diduga berdiameter kurang dari 200 kilometer itu, terlalu dekat dengan tata surya kita.

Hal tersebut akan membuat planet sembilan kesulitan mempengaruhi pergerakan Niku.

"Kami belum tahu jawabannya," kata Matthew.

Asisten guru besar di Planetary Science di California Institute of Technology, Konstantin Batygin mengatakan, misteri yang masih disembunyikan Niku, membuat astronom menjadi bersemangat.

"Sangat menarik sekali ketika kau menyadari ada sesuatu di luar sana (tata surya) yang belum bisa dijelaskan. Ini pertanda sebuah perkembangan baru," kata Konstantin.