Liputan6.com, Rio de Janeiro - Peraih medali emas Ryan Lochte dan 3Â atlet renang Team USA di Olimpiade mengalami insiden perampokan di Rio.
Lochte, Gunnar Bentz, Jack Conger, dan Jimmy Feigen dihentikan oleh sekelompok orang yang memakai seragam militer. Hal itu dikemukakan oleh US Olympic Committe (USOC) dalam pernyataan.
Para perampok itu meminta uang dan barang-barang pribadi. Dilansir dari BBC, Senin (15/8/2016) awalnya Panita Olimpiade (IOC) menolak adanya laporan perampokan itu. Namun, setelah USOC melontarkan pernyataan kalau atlet mereka dirampok, panita membenarkan.
"Empat atlet kami dalam kondisi aman dan telah bekerja sama dengan petugas keamanan," demikian pernyataan USOC.
Para atlet itu baru pulang dari undangan acara dari tim atlet Prancis. Namun, di tengah jalan, taksi yang mereka tumpangi sepulang ke asrama, dihentikan oleh segerombolan pria memakai atribut militer Brasil.
Dilansir dari Reuters, Lochte mengatakan kalau insiden itu benar terjadi pada dirinya.
"Satu orang menodongkan pistolnya ke jidat saya dan dia berteriak, 'tiarap! tiarap!' ia mengambil dompet kami. Tapi telepon dan kartu identitas kami tidak," kata Locthe.
Menurut ibu dari Lochte, anaknya tak terluka namun terguncang akibat insiden itu.
Perampokan yang dialami oleh Lochte dan kawan-kawan, bukanlah yang pertama. Sebelumnya tim dayung Spanyol dan Australia dirampok sambil ditodong senjata. Otoritas Brasil sudah mengerahkan 80.000 tentara dan polisi selama Olimpiade Rio berlangsung.
Advertisement
Berbagai Insiden Keamanan di Rio
5 Agustus, 2 pelatih dayung Australia dirampok di bawah ancaman pisau di Pantai Ipanema.
6 Agustus, koordinator keamanan panitia pembukaan Olimpiade diancam dirampok. Para penjaga menembak ke arah penyerang, 1 tewas.
6 Agustus, Menteri Pendidikan Portugal dirampok di Ipanema saat kembali dari menonton pertandingan sepeda.
11 Agustus, perenang Rusia Evgeny Korotyshkin mem-posting foto 2 pria yang merampoknya dekat Ipanema-- namun foto itu kini sudah dihapus.
Â