Liputan6.com, London - Peringatan 9 tahun meninggalnya Putri Diana akan jatuh pada Rabu 31 Agustus 2016. Jelang hari itu, kisah-kisah tentang Princess of Wales kembali mengemuka. Tentang misteri kematiannya yang tragis, pria-pria yang pernah menghiasi hidupnya, dan kini soal 'mainan' yang dijadikan jimat Lady Di.
Putri Diana disebut-sebut memiliki 'jimat rahasia' dalam bentuk mainan seks atau sex toy, yang selalu dibawanya saat melakukan perjalanan ke luar negeri.
Advertisement
Baca Juga
Berita mengejutkan tersebut diungkapkan oleh mantan pengawal pribadi sang putri, Ken Wharfe. Menurut pengakuan Ken, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (15/8/2016), alat bantu seks yang disebut 'Le Gadget' itu didapatkan Diana saat sedang berkunjung ke Paris pada 1992.
Vibrator tersebut dibeli oleh para staf yang ikut bersama Lady Di ke Paris, suatu malam ketika mereka sedang berpesta 'liar'. Keesokan harinya, Ken menyatakan, para staf lalu membujuk adik Diana, Sarah McCorquodle, untuk menyembunyikan sex toy yang mereka beli di dalam tas Princess of Wales itu.
Putri Diana menyadari benda tersebut berada di dalam tasnya, saat sedang bertemu dengan Presiden Prancis Jacques Chirac dan Paul McCartney. Namun, ia tak marah karenanya.
"Diana bahkan menganggap mainan seks itu 'lucu' dan memutuskan untuk menjadikan benda tersebut 'jimat rahasia' selama perjalanan luar negeri," tulis Ken, dalam bukunya Diana: Closely Guarded Secret.
Bahkan Ken juga mengklaim, Diana pernah lupa dan meninggalkan vibrator tersebut di dalam laci di kediamannya di Kensington Palace, London. Saat itu, mantan istri Pangeran Charles tersebut melakukan perjalanan ke Nepal.
Sang putri lalu menghubungi kesekretariatan dan meminta mainan seks tersebut dikirimkan dari London ke Kedutaan Besar Inggris di Nepal. Diana merasa benda tersebut sangat penting dan hal buruk bisa terjadi jika 'jimat' itu tidak ada.
"Benda tersebut lalu diantarkan pada Diana dalam nampan perak oleh seorang pelayan Gurkha kepada Raja Nepal -- saat sedang berlangsung pertemuan dengan awak media di kediaman duta besar," jelas Ken.
Paket tersebut lalu diberikan kepada pengawal Diana, Kapten Ed Musto dari Royal Marines, yang langsung membuka kiriman itu di depan para hadirin.
Saat menemukan vibrator tersebut di dalam paket, Kapten Ed Musto langsung menyelinapkan 'jimat' tersebut ke dalam kantongnya.
Melihat hal tersebut, tetamu yang melihat sontak diam. Memecah keheningan, Diana lalu berkata, "itu sepertinya untukku". Sang putri pun tertawa.
"Musto memasukkan Le Gadget ke dalam kantongnya. Sementara itu duta besar tak berkomentar. Ada juga tamu yang kaget," jelas Ken. Untung, insiden kala itu tak diketahui awak media.
Di dalam bukunya, Ken juga membeberkan secara detail seperti apa kehidupan keluarga kerajaan. Dia juga menceritakan bagaimana Pangeran William dan Pangeran Harry bersenda gurau dan 'berkelahi' dengannya.
Dalam versi baru buku yang ditulisnya, mantan pengawal pribadi Putri Diana itu menambahkan, sang putri menyukai lelucon dan gurauan.
Misteri Kematian Diana
Misteri Kematian Diana dan Ayah Kandung Pangeran Harry
Tak hanya kisah jenaka soal Princess of Wales yang keluar dari mulut Ken. Mantan pengawal pribadi Diana itu juga menjawab desas-desus yang menyebar tentang 'ayah kandung' Pangeran Harry.
Diana diketahui pernah menjalin hubungan dengan Kapten James Hewitt dari Household Calvary. Ia bertemu dengan kekasihnya itu pada awal 1986, dalam suatu pesta yang digelar oleh pendamping pengantin wanitanya, Hazel West.
Dari sekedar mengobrol, dua sejoli kemudian terlibat hubungan asmara. Diana memutuskan main serong karena tak tahan dengan perilaku Pangeran Charles, yang kala itu masih jadi suaminya. Pewaris takhta Kerajaan Inggris itu kerap menemui Camilla Parker Bowles -- kekasih masa lalunya.
Hewitt adalah seorang penakluk wanita yang andal. Dengan kharisma yang dia miliki, perwira mencurahkan perhatian dan kasih sayang yang didambakan Diana, yang tak didapatkan wanita itu dari suaminya.
Namun, menurut Ken Wharfe, Diana luar biasa sakit hati saat mendengar isu yang menyebar, mengatakan bahwa ayah kandung Pangeran Harry, putra keduanya, adalah Hewitt, bukan Charles.
Sang bodyguard juga mengungkap fakta tentang misteri kematian Diana di Paris, Prancis pada 31 Agustus 1997. Lady Di, sang kekasih Dodi Al Fayed, dan sopirnya Henri Paul meninggal dunia dalam musibah itu.
Dalam bukunya, Wharfe mencoba menjawab teka-teki liar yang beredar soal kematian Princess of Wales: apakah Diana sengaja dibunuh untuk menghalanginya menikah dengan seorang muslim?
Advertisement