Liputan6.com, Kathmandu - Kecelakaan bus berisi orang-orang yang bepergian ke kampung halaman di Nepal terjadi. Seluruh penumpang diketahui hendak menerima pembayaran pertama pemerintah, sebagai korban bencana gempa bumi tahun 2015 lalu.
Insiden bus tergelincir dari jalan sempit di sisi gunung di Nepal itu terjadi pada Senin 15 Agustus 2016, menewaskan sedikitnya 33 orang dan melukai 28 lainnya.
Baca Juga
Bus menuju ke Desa Kartike Deurali, salah satu daerah paling parah terkena gempa yang menewaskan hampir 9.000 orang. Jalan selebar satu kendaraan itu dilaporkan licin karena diguyur hujan terus menerus.
Advertisement
Menurut keterangan resmi dari Kementerian Dalam Negeri Nepal, Chiranjivi, 33 orang tewas, namun korban dan keluarga mengatakan masih banyak lagi yang mungkin telah meninggal. Alasannya, karena terlihat puing bus tersebar di sepanjang lereng bawah jalan dan beberapa daerah yang tidak dapat diakses.
"Bus terhenti saat mendaki bukit dan sopir mencoba untuk menyalakan kendaraan lagi, tetapi mobil malah terguling ke belakang kemudian tergelincir dari jalan," kata penumpang bernama Kopila Gautam, dari tempat tidur di Trauma Center Nasional di Kathmandu.
Gautam mengatakan ada sekitar 85 penumpang yang naik di dalam bus dan di atapnya. Selain itu juga banyak barang bawaan lain seperti beras, kacang, tepung dan perlengkapan lainnya untuk dibawa ke desa-desa.
Saat itu Gautam sedang duduk di atas karung beras, karena tidak ada kursi yang tersedia di dalamnya. Dia bilang dia dan korban lainnya berjuang untuk naik kembali ke jalan dalam keadaan terluka.
Pustak Guatam, seorang warga desa mencapai lokasi kecelakaan sekitar satu jam setelah mendengar terjadi musibah untuk menyelamatkan keponakannya. Ia mengatakan jasad dan puing-puing bus tersebar di area yang luas.
"Ternyata jenazah itu terhempas keluar ketika bus terguling menuruni lereng, jadi saya yakin masih ada jasad lain yang akan ditemukan," kata Gautam.
Mohan Giri, warga desa lain yang bergegas ke rumah sakit setelah mendengar tentang kecelakaan itu, menuturkan bahwa bus itu memang biasa ramai karena banyak orang yang bepergian ke Kathmandu.
Kecelakaan bus itu terjadi di dekat Khare Khola, sekitar 80 kilometer (50 mil) timur ibu kota Nepal. Para pejabat mengatakan bus terjun dari jalan dan terguling sekitar 150 meter (500 kaki).
Tentara dan polisi kemudian dikerahkan untuk mencari jasad lain yang tersebar.
Daerah pegunungan Nepal, cuaca ekstrem dan jalan serta kendaraan yang kurang terpelihara sering membuat kondisi perjalanan berbahaya. Banyak kecelakaan bus di negara itu terjadi selama musim hujan, yang dimulai pada Juni dan berakhir pada September.