Sukses

Bumi yang Runtuh oleh Dosa-Dosa Picu 'Kiamat' 31 Oktober 2016?

Kelompok End Times Propechies merevisi ramalan kiamatnya jadi 31 Oktober 2016, bertepatan dengan perayaan Halloween.

Liputan6.com, Jakarta - Pada 29 Juli 2016 lalu, sejumlah orang dihebohkan dengan isu terjadinya kiamat. Sebuah kelompok bernama End Times Propechies mengungkap, pada tanggal tersebut kehidupan di dunia akan berakhir.

End Times Propechies menjelaskan penyebab kiamat 29 Juli dengan mengunggah video berdurasi 17 menit berjudul “Why The World Will End Surely On 29 July 2016".

Menurutnya, Bumi akan mengalami fenomena geomagnetik di mana Kutub Utara perlahan-lahan bergerak ke kutub magnetik utara yang disebabkan pergeseran besi cair di inti Bumi. Namun, ramalan tersebut tak terbukti kebenarannya.

Sebelumnya, End Times Propechies juga menyebarkan isu bahwa Bumi akan dihantam asteroid pada 6 Mei. Selain itu kelompok itu menyebut, Barack Obama akan mengungkap bahwa ia seorang Anti-Kristus pada Juni--namun semuanya tak terbukti.

Dikutip dari Metro, Kamis (18/8/2016), baru-baru ini kelompok itu kembali menyebarkan isu kiamat. Dalam penjelasan yang diunggah ke situs berbagi video, mereka menyebut bahwa kehidupan di dunia akan berakhir pada 31 Oktober 2016 -- bertepatan dengan perayaan Halloween.

"Semua bukti menunjukkan kepada kita bahwa berakhirnya dunia dan waktu akan terjadi pada 31 Oktober 2016," tulis End Times Propechies dalam akun miliknya.

Sama seperti isu kiamat 29 Juli, mereka juga mengatakan bahwa berakhirnya dunia pada 31 Oktober disebabkan karena kutub Bumi akan terbalik.

"Pada hari kebangkitan Yesus, akan ada pembalikan kutub. Isaiah mengatakan bahwa Bumi akan retak dan terbelah. Bumi akan terhuyung-huyung seperti orang mabuk. Bumi terbebani oleh dosa-dosanya dan akan runtuh serta tak pernah bangkit lagi," ujarnya dalam video berjudul "Why The World Will End Surely on 31 October 2016 ? Shocking Facts"

Pergeseran Kutub Bumi Sebabkan Kiamat?

Pergeseran kutub Bumi merupakan fenomena geomagnetik di mana Kutub Utara perlahan-lahan bergerak ke kutub magnetik utara yang disebabkan pergeseran besi cair di inti Bumi. Ilmuwan membuktikan bahwa Bumi telah mengalami perputaran geomagnetik secara penuh setiap 780 ribu tahun.

Alih-alih bergeser secara mendadak, kutub magnetik akan bergerak perlahan di muka Bumi selama ribuan tahun. Sejak pertama kali ilmuwan mulai mencatat pergerakannya, kutub telah bergeser sejauh 965 kilometer.

Posisi Kutub Utara dan Kutub Magnetik Utara Bumi (windows2universe.org)

Pergerakan kutub magnetik utara telah meningkat pada Abad ke-20 dan saat ini telah bergeser sekitar 64,3 kilometer per tahun.

Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA mengonfirmasi, pergeseran kutub geomagnetik memang sedang berlangsung. Namun mereka mengatakan, kita tak perlu panik karena penduduk Bumi sulit untuk menyadarinya.

"Kondisi yang menyebabkan berbaliknya kutub tak sepenuhnya dapat diprediksi. Tak ada catatan geologi yang menunjukkan bahwa skenario kiamat yang berhubungan dengan berbaliknya kutub harus ditanggapi dengan serius," ujar NASA.