Sukses

Perubahan Iklim Ancam Kuak Rahasia Militer AS

Lokasi tersembunyi itu dibangun pada tahun 1959 di bawah permukaan es yang dianggapnya abadi. Namun, kini terancam terkuak.

Liputan6.com, Copenhagen - Rahasia militer yang dimiliki AS ini mirip dengan apa yang digambarkan oleh film-film Perang Dingin. Sebuah bunker berisi radioaktif dan persiapan persenjataan kimia. Namun kasus kali ini, benar terjadi di dunia nyata.

Para peneliti baru-baru ini menemukan sebuah pangkalan militer rahasia di Greenland. Dibuat oleh pemerintah Denmark dan AS tahun 1950-an, mereka berpikir Camp Century akan tersembunyi selamanya di bawah es. Namun, akibat perubahan cuaca, perlahan-lahan lokasi itu terkuak.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Geophysical Research Letters, menemukan kota bawah es akan terekspos dalam waktu 75 tahun mendatang 'berkat' perubahan cuaca.

Itu berarti material radioaktif, limbah, diesel dan lainnya yang dikira pemerintah aman terkubur di bawah es akan bocor mengotori lingkungan hidup tanpa rencana siapa yang akan bertanggung jawab.

"Dua generasi lalu, orang menyembunyikan sampah dan hal-hal lainnya di wilayah yang berlainan di dunia ini. Dan sekarang perubahan iklim telah mempengaruhi tempat pembuangan itu," kata pemimpin penulis penelitian William Colgan dari York University Kanada, seperti dilansir dari News.com.au, Kamis (18/8/2016).

"Jelas ini akan membuat tantangan politis yang harus kita pikirkan," lanjutnya.

Kamp Perang Dingin

Lokasi tersembunyi itu dibangun pada tahun 1959 di bawah perjanjian antara AS dan Denmark kala Amerika Serikat tengah meneliti apakah Arctic bisa dimungkinkan untuk menjadi tempat peluncuran misil di Perang Dunia. Proyek itu dikenal dengan Project Iceworm.

Gedung-gedung dibangun 8 meter ke bawah tanah dan disebut dengan zona 'salju kering'.

Namun, pada pertengahan 1960-an, Project Iceworm dihentikan dan mereka meinggalkan bergalon-galon bahan bakar, limbah, dan radio aktif di situs itu. Dengan asumsi, itu bisa disimpan oleh salju abadi.

Namun, hingga Colgan dan timnya memulai studi yang menemukan lapisan es yang menutupi kamp jauh lebih rentan terhadap perubahan iklim daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Mereka menemukan adanya "potensi remobilisation" dari, kimia, limbah biologi dan radiologi fisik yang sebelumnya dianggap sebagai dianggap dapat dibuang. Hal itu dapat menyebabkan mimpi buruk diplomatik karena tidak pernah disebutkan siapa yang kelak bertanggung jawab atas limbah apabila ada hal-hal di luar rencana seperti ini.

"Tidak jelas apakah Denmark itu cukup diberi tahu dan diajak konsultasi mengenai perubahan spesifik Camp Century, dan dengan demikian apakah limbah ditinggalkan di sana tetap milik AS," tutur Cogan.

Limbah itu kini berada di bawah es meliputi bangunan tua, kereta api, air abu-abu dan limbah genangan air juga bahan kimia dan radioaktif diperkirakan sedalam antara 36 dan 65 meter.

Sementara itu tim peneliti tidak menganjurkan menggali keluar limbah dari tanah

"Ini hanya masalah waktu sebelum kamp itu terkuak ke permukaan," lanjut Cogan.

"Ketika kami melihat simulasi iklim, ternyata salju yang menutupi kamp itu bukan salju abadi, dan tampaknya pada awal 2090, salju itu akan meleleh," terang Cogan.

Terkait hal itu, baik pemerintah Denmark maupun AS belum mengomentari keberadaan Camp Century.

Video Terkini