Sukses

Korban Bomber di Pesta Pernikahan Turki Mayoritas Anak-anak

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan bom bunuh diri di pesta pernikahan itu dilakukan anak berumur 12-14 tahun.

Liputan6.com, Gaziantep - Sejumlah media Turki memberitakan bahwa sebagian besar dari 51 korban ledakan bom di pesta pernikahan Kurdi di Kota Gaziantep, pada Sabtu 20 Agustus adalah anak-anak. Beberapa laporan menyebut sebanyak 29 korban berusia di bawah 18 tahun.

Kota Gaziantep -- lokasi serangan bomber itu -- berada di dekat perbatasan Suriah, dikenal sebagai tempat anggota jaringan militan ISIS.

"Sebanyak 22 orang di antaranya berusia tak lebih dari 14 tahun," kata seorang pejabat seperti dikutip dari BBC, Selasa (23/8/2016).

Seperti diberitakan koran Hurriyet, pejabat Turki masih menunggu hasil tes DNA untuk mengetahui identitas penyerang sesungguhnya.

Adegan emosional terjadi di pemakaman korban pada hari Minggu. Beberapa kerabat yang tak terlalu sedih bahkan tergolek lemah di dekat peti mati.

Sejauh ini, didapati keterangan dari pihak berwenang bahwa bom yang digunakan berisi potongan logam. Dianggap mirip dengan yang pernah digunakan dalam serangan terhadap kelompok pendukung Kurdi.

Pelaku Anak-anak

Sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan bom bunuh diri tersebut dilakukan anak berumur 12-14 tahun.

Erdogan juga mengatakan kelompok ISIS berada di belakang serangan yang menargetkan sebuah pesta pernikahan Kurdi.

"Bom melukai 69 orang, 17 di antaranya terluka parah," tambah Erdogan.

Pengebom menargetkan para tamu di pesta pernikahan yang tengah menari di jalanan.

Wartawan BBC yang berasal dari Gaziantep, Seref Isler, mengatakan kota yang dihuni 1,5 juta orang tersebut dalam keadaan bahaya karena konflik di Suriah, di mana ISIS berperang dengan pasukan Kurdi Suriah.

Seorang pengebom bunuh diri diduga terkait dengan pembunuhan dua polisi di Gaziantep pada Mei lalu.

Dalam sebuah pernyataan tertulis yang diterbitkan media setempat, Erdogan mengatakan "tidak terdapat perbedaan" antara ISIS, kelompok militan Kurdi, PKK, dan pendukung ulama di Amerika Serikat Fethullah Gulen, yang dipandangnya bertanggung jawab atas kudeta gagal bulan lalu.

Jaksa setempat mengatakan mereka tengah memburu dua orang yang diyakini menemani bomber di pesta pernikahan itu, namun pergi sebelum terjadi ledakan.

"ISIS harus sepenuhnya dibersihkan dari daerah perbatasan dengan Turki," kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, dalam pidatonya pada Senin kemarin.

Cavusoglu juga menyebut bahwa Turki yang didukung pemberontak Suriah sedang mempersiapkan diri untuk mencoba merebut kota perbatasan Jarablus, yang dikuasai ISIS.

Sejauh ini para pejabat belum memberikan rincian korban, tetapi dalam sebuah postingan di akun Twitter wartawan New York Times, Ceylan Yeginsu tercantum usia yang sudah diidentifikasi sejauh ini.

 

Video Terkini