Liputan6.com, London - Pada 2 Mei 2015, keluarga Kerajaan Inggris kembali dimeriahkan dengan kelahiran seorang gadis pewaris takhta baru, dari keturunan Pangeran William Duke of Cambridge.
Princess Charlotte dilahirkan setelah undang-undang pewaris takhta Succession to the Crown Act 2013 diresmikan. Undang-undang ini menyatakan bahwa anak yang dilahirkan setelah Pangeran George tetap memiliki hak untuk mendapatkan mahkota.
Advertisement
Baca Juga
Kelahiran Princess Charlotte menambah panjang daftar garis pewaris mahkota Ratu Elizabeth II, yaitu Pangeran Charles, Pangeran William, Pangeran George, dan Putri Charlotte.
Namun ada desas-desus yang tersebar mempertanyakan benarkah urutan tersebut? Tidakkah keluarga kerajaan melupakan seorang pewaris lainnya?
Pertanyaan tersebut merebak di kalangan masyarakat setelah skandal menghebohkan yang menyatakan bahwa Pangeran William memiliki seorang kakak perempuan tersebar.
Menurut isu yang beredar di Eropa dan AS, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (23/8/2016), Pangeran William diduga bukanlah anak pertama dari Pangeran Charles dan Putri Diana.
Suami Kate Middleton itu diduga memiliki seorang "kakak rahasia" bernama Sarah (33). Sang kakak dilaporkan tinggal dalam penyamaran di kota kecil di New England, AS.
Namun, bagaimana mungkin hal tersebut bisa terjadi? Sementara William dilahirkan pada Juni 1982, 11 bulan setelah Diana dan Charles menikah.
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah sebuah penjelasan yang mengejutkan dan sulit dipercaya.
Menurut laporan yang didapat dari majalah Globe, pada Desember 1980 Lady Diana Spencer yang pada saat itu merupakan seorang gadis perawan berusia 19 tahun diperintahkan oleh Ratu Elizabeth II untuk melakukan tes ginekologi.
Tes tersebut dilakukan sebelum pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana. Ini dilakukan demi memastikan perempuan bergelar Princess of Wales itu tidak mandul.Â
Setelah sel telur Lady Di matang, telur tersebut "dipanen" dan difertilisasi dengan sperma Pangeran Charles. Saat hasil pemeriksaan terbukti positif, pernikahan agung pewaris takhta itu pun diumumkan.
Sementara itu, dokter diperintahkan untuk menghancurkan telur yang telah menjadi embrio tersebut. Namun, alih-alih menghancurkan embrio tersebut, dokter "nakal" itu malah menanamkan hasil pembuahan Diana dan Charles ke dalam rahim istrinya.
Tanpa sepengetahuan sang istri, dia telah menjadi ibu "pengganti" bagi anak biologis Prince dan Princess of Wales.
Kelahiran Anak 'Rahasia'
Lahirnya bayi Perempuan 'Wales'
Pada Oktober 1981, bayi perempuan bernama Sarah itu konon lahir. Ini hanya berselang sepuluh minggu setelah pernikahan agung keduanya yang berlangsung pada 29 Juli 1981.
Saat tumbuh dewasa, Sarah sering mendapat pujian dari orang sekitarnya. Ia disebut bak pinang dibelah dua dengan Putri Diana.
Ketika ia berusia 20-an, orang-orang bahkan mengatakan bahwa Sarah adalah reinkarnasi almarhum Diana. Perempuan itu sendiri tidak menyadari kemiripannya dengan sang putri.
Hingga pada suatu saat, setelah orangtuanya meninggal dalam kecelakaan mobil, Sarah menemukan buku catatan harian (dairy) milik ayahnya.
Dalam diary tersebut Sarah mendapat informasi bahwa dia adalah anak hasil donasi embrio dan in vitro fertilisation (IVF) atau bayi tabung.
Sarah kemudian berencana untuk mencari tahu siapa orangtua biologisnya. Namun dua tahun setelah pencariannya dimulai, dia mendapatkan pesan ancaman dari sumber yang tidak dikenalnya.
Orang tersebut mengatakan jika Sarah tidak berhenti melakukan pencariannya, maka nyawanya akan melayang. Ketakutan, Sarah akhirnya memutuskan untuk berimigrasi ke AS dan hidup dengan menggunakan identitas rahasia.
Isu tersebut merupakan sebuah berita yang sulit diterima, terlebih lagi dengan sedikitnya bukti yang menunjukkan keberadaan Sarah nyata.
Namun teori konspirasi yang bermunculan. Salah satunya dugaan tentang kematian Putri Diana yang membuat kehadiran "putri rahasia" tersebut sedikit masuk akal. Faktanya, sebelum menikahi Pangeran Charles, Lady Di memang melakukan tes ginekologi.
"Aku harus diperiksa sebelum mereka (orang kerajaan) memperbolehkanku menikahi Charles," kata Diana kepada seorang teman dekatnya, Elsa, atau yang dikenal juga dengan Lady Bowker.
Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh mantan ahli bedah ginekologi kepercayaan ratu, Sir George Pinker. Tes itu dilaksanakan dengan tujuan untuk memastikan tidak ada keanehan di dalam peranakan dan rahim Diana, sehingga persalinan normal dapat dilaksanakan.
Advertisement
Sarah Sosok Fiktif Belaka?
Sarah Hanyalah Tokoh Fiksi Sebuah Novel?
Walaupun fakta tentang Diana pernah melakukan pemeriksaan tersebut benar adanya, keberadaan anak perempuannya, Sarah, masih dianggap sebagai "fiktif".
Seorang penulis, Nancy E. Ryan, seperti dikutip dari Thedailybeast.com, menulis novel bertajuk The Disappearance of Olivia, membuat kemunculan Sarah terlihat seperti karakter fiksinya, Olivia.
Di dalam novel tersebut, Olivia juga hidup dalam penyamaran karena takut keberadaannya akan dianggap sebagai sebuah ancaman oleh keluarga kerjaan, sama halnya dengan sang putri "rahasia", Sarah.
Saat ditanya mengapa dia menulis cerita tersebut, Ryan yang merupakan penggemar Princes of Wales mengatakan, bisa saja ceritanya sebuah kenyataan.
"Aku tidak berhak mengatakan ya atau tidak. Tapi aku percaya ceritaku bisa jadi sebuah kenyataan. Banyak yang mengatakan kepadaku bahwa 'Olivia' adalah satu-satunya cerita yang masuk akal," kata Ryan menjelaskan.
"Orang-orang yang sama juga mengatakan kepadaku, mungkin saja Pangeran Charles ingin Diana memfertilisasikan telurnya untuk membuktikan bahwa dia subur," ujar penulis novel yang populer pada 2011 itu.
Walaupun buku tersebut merupakan sebuah fiksi yang dipublikasikan pada akhir 2011, sebuah media terkenal AS, Globe, membuat cerita tersebut tampak seperti fakta.
Media tersebut bahkan merilis halaman bertajuk "Anak Rahasia Putri Diana", yang memuat foto Diana dan seorang gadis muda yang memiliki mata, hidung, bahkan senyum yang sama dengannya.
Globe diduga mengambil foto asli Lady Di dan mengeditnya dengan sudut yang berbeda. Mereka lalu menempelkan wajah tersebut pada tubuh gadis lain.
Jika memang foto tersebut merupakan hoax, pertanyaannya adalah, apakah Sarah benar-benar ada?
Untuk membuat keberadaan Sarah tampak "nyata", Globe kembali memunculkan berita yang menyatakan Kate diduga menemui kakak iparnya itu secara rahasia di New York.
Tidak tanggung-tanggung, majalah tersebut bahkan mengatakan, Princess of Cambridge bertemu dengan Sarah selama 44 menit. Mereka membicarakan tentang kehidupan sang "putri rahasia" dalam penyamaran.
"William membatu ketika Kate mengatakan bahwa perempuan itu sangat mirip dengan ibunya. Dia tinggi, cantik, dan memiliki postur yang menawan," begitu yang tertulis dalam artikel itu.
Pada saat itu, memang benar Kate dan William sedang melakukan perjalanan tiga hari ke AS.
Dan sedikit mustahil bagi William yang sangat protektif terhadap Kate, membiarkan istrinya yang tengah hamil bertemu dengan Sarah, tanpa didampinginya--jika perempuan itu benar ada.
Sementara itu, Globe tetap bersikeras mengatakan bahwa Kate menemui Sarah. Mereka bahkan disebut membicarakan tentang ketakutan Sarah akan ancaman yang akan diterimanya.
Majalah tersebut menuliskan bahwa, jika benar terbukti Sarah merupakan darah daging Diana dan Charles, maka dia yang akan menjadi pewaris takhta bukan William.
Hal tersebut berdasarkan perundang-undangan penyerahan takhta yang menyebutkan bahwa pewaris takhta boleh perempuan atau pun laki-laki.
Namun sayangnya, Globe tidak teliti dengan peraturan yang satu ini. Undang-undang The Succession to the Crown Act tersebut baru berlaku pada 2013. Peraturan tersebut hanya berlaku untuk penerus yang lahir setelah 28 Oktober 2011.
Artinya, Sarah yang lahir pada 1981 tidak tercantum sebagai pewaris takhta dan posisi Pangeran William untuk menduduki gelar Raja William V tidak terancam sama sekali. Meski demikian, teka-teki tentang Sarah hingga kini belum terungkap.