Sukses

Nostradamus Ramalkan Kematian Putri Diana yang 'Tak Wajar'?

Nostradamus disebut-sebut meramal dengan tepat puluhan peristiwa bersejarah, termasuk kematian Putri Diana. Benarkah demikian?

Liputan6.com, Jakarta - Putri Diana konon telah meramalkan kematiannya. Kala itu, Oktober 1993, sepucuk surat dikirimkan Putri Diana kepada sahabat, sekaligus mantan pelayannya, Paul Burrell. 

Isinya tak terduga, Princess of Wales merasa terancam oleh orang-orang terdekatnya. "Suamiku merencanakan ‘kecelakaan’ mobilku. Rem blong atau cedera kepala serius," demikian isi surat itu.

Menurut Diana yang sedang dirundung curiga, Charles 'melakukannya', untuk membuka jalan agar bisa menikahi kekasih sekaligus selingkuhannya, Camilla Parker Bowles.

Diana dan Charles akhirnya bercerai pada 28 Agustus 1996, mengakhiri pernikahan mereka yang sudah terjalin 15 tahun.

 

Surat Putri Diana yang 'meramalkan' kematiannya (Reuters)

 

Empat tahun setelah surat itu dikirim, pada 31 Agustus 1997 -- sembilan belas tahun lalu -- Diana tewas dalam sebuah kecelakaan mobil di terowongan Paris, Prancis.

Kekasihnya, Dodi Al Fayed dan sopir mereka, Henry Paul ikut tewas bersamanya.'Ramalan' Diana terbukti -- setidaknya itu yang disampaikan dalam sebuah film dokumenter, 'Unlawful Killing', yang ingin memberikan pandangan alternatif, bahwa kematian ibu calon raja Inggris, Pangeran William itu, tak wajar.

Lepas dari kematian Diana yang dianggap misterius hingga saat ini, kematian perempuan yang juga dikenal sebagai Lady Di itu konon telah lama diramalkan, bahkan sejak ratusan tahun lalu.

Seperti dikutip dari situs LiveScience, sejumlah orang meyakini, kematian Diana diramalkan oleh Michel de Nostredame yang lebih dikenal sebagai Nostradamus. 

Peramal besar Prancis dari Abad ke-16 itu disebut berulang-ulang ketika ada peristiwa, -- terutama bencana -- besar dunia.

Tabib, ahli nujum, dan peramal itu menulis sebuah buku yang diterbitkan pada 1555. Judulnya 'The Prophecies' atau Ramalan-Ramalan.  

Buku itu diterbitkan ulang dengan tajuk 'Centuries' sebagai kumpulan quatrain, yaitu ayat-ayat berirama dalam empat baris.

Buku Nostradamus mengelompokkan ayat-ayat itu dalam 9 set, yang masing-masing berisi 100 quatrain dan 1 set berisi 42 quatrain.

Konon, apa yang disampaikannya dalam buku itu adalah ramalan tentang masa depan, yang jauh dari zamannya.

Nostradamus disebut-sebut meramal dengan tepat puluhan peristiwa bersejarah seperti pengeboman Hiroshima, Jepang pada 1945, ledakan wahana ulang-alik Challenger pada 1986, Revolusi Prancis pada 1789, pendaratan Apollo di bulan pada 1969, dan…kematian Putri Diana.

2 dari 3 halaman

Ramalan Kematian Diana

Pada 31 Agustus 1997, Putri Diana dan kekasihnya yang bernama Dodi al-Fayed meninggal dalam kecelakaan mobil dalam terowongan Pont de l’Alma di Paris, Prancis.

Merujuk kepada Business Insider, ramalan kematian Putri Diana diduga dikaitkan dengan quatrain berikut:

"God the Last but First the nickname of Nostradamus of the 90's
Takes the Goddess of the Moon for his Day & Movement
A frantic wanderer and witness of Gods Law
In awakening the worlds great regions to Gods will."

Secara bebas, quatrain itu bisa diterjemahkan sebagai berikut:

"Tuhan jadi paling akhir tapi pertama-tama adalah julukan Nostradamus 1990-an
Bawalah Dewi Bulan pada Hari & Pergerakannya
Pengelana yang bingung dan saksi Hukum Tuhan
Dalam kebangkitan dunia, kawasan luar biasa bagi niat Tuhan”

Gaun pengantin Putri Diana menjadi salah satu baju pernikahan paling ikonik sepanjang masa (Wikipedia)

 

Orang-orang yang percaya dengan 'ramalan' Nostradamus mengaitkan bahwa Diana adalah nama Dewi Bulan bangsa Romawi.

Mereka juga mengatakan bahwa julukan nabi adalah 'seer', diterjemahkan sebagai 'peramal'.

Kebetulan, pengawal Dodi Fayed dan Diana bernama Trevor Rees -- adalah satu-satunya yang selamat dalam kecelakaan itu.

Nama belakangnya, 'Rees' jika dibalik adalah 'seer'. Dan 'Seer' adalah julukan bagi Nostradamus.

Bukan hanya itu, ayat tersebut dikutip dari set 2:28 dan dipergunakan sebagai 'bukti' bahwa Nostradamus mengetahui Diana akan meninggal dunia pada tanggal 31.

Namun demikian, penjumlahan 2 +28 menghasilkan angka 30, bukan 31. Tidak terlalu tepat.

3 dari 3 halaman

Menguak Misteri Nostradamus

Mengacu kepada situs sains LiveScience, Peter Lemesurier, seorang mantan ahli bahasa Cambridge University, memberi ulasan dalam bukunya yang berjudul "Nostradamus, Bibliomancer: The Man, the Myth, the Truth".

Selain buku tersebut, Lemesurier juga menulis sejumlah buku tentang ahli ramal (seer) Prancis itu.

Kesimpulannya, Nostradamus bukanlah seorang dokter, astrologi, apalagi -- seperti diakui Nostradamus sendiri -- seorang nabi.

Nostradamus sekedar mempercayai bahwa sejarah mengalami perulangan, sehingga ia memproyeksikan kejadian masa lalu ke masa depan.

Nostradamus disebut-sebut meramal dengan tepat puluhan peristiwa bersejarah, termasuk kematian Putri Diana. (Sumber predictionsofnostradamus.com)

Misalnya, 'ramalan' Nostradamus terkait kolapsnya ekonomi global. "Para orang kaya akan mati berkali-kali," demikian tulis Notradamus. Hal seperti kerap terjadi dalam berbagai zaman.

Menurut ilmuwan, Nostradamus tak meramal masa depan. Temasuk soal kematian Diana.

Video Terkini