Sukses

Mimpi 'Bodyguard' Perempuan Pertama di Mesir: Mengawal Presiden

Hind Wajih mendobrak tradisi perempuan Mesir. Ia disebut sebagai pengawal perempuan pertama di Negeri Piramida itu.

Liputan6.com, Kairo - Untuk pertama kalinya di Mesir, seorang perempuan dipekerjakan sebagai pengawal. Dan orang yang mendobrak tradisi itu adalah Hind Wajih (30).

Seperti dikutip dari Al Arabiya News Channel, Jumat (26/8/2016) Hind mengatakan mulai berlatih karate pada usia 14 tahun. Setelah itu, ia mengikuti sejumlah kejuaraan, termasuk memenangi sejumlah gelar.

Hind menjelaskan selain berlatih karate, ia juga mendalami seni bela diri lain seperti kung fu, jeet kune do, muay thai, dan aikido. Tak hanya itu, perempuan cantik ini juga bermain sepak bola.

Ia bergabung dengan klub sepak bola perempuan dan bermain pada posisi bek. Belum lama ini, Hind juga diangkat sebagai pelatih kebugaran bagi tim sepak bola klub Gold.

Perempuan berambut panjang ini menjelaskan bahwa kesuksesannya ini berawal setelah ia berhasil menjadi pelatih kebugaran. Meski diakui Hind, tak banyak klub kebugaran yang pada awalnya mau mempekerjakannya dengan alasan gender.

Sehingga Hind memulainya dengan menjadi pelatih kebugaran pribadi. Ia membantu kliennya menjaga kesehatan dan meraih berat badan ideal.

Mimpi Melindungi Presiden

Keinginan Hind untuk belajar seni bela diri berangkat dari niatnya untuk melindungi diri.

"Aku harus melindungi diriku dari siapa pun yang ingin menyakiti, terutama ketika harus pulang larut usai bekerja. Sementara keluargaku tidak bisa menjagaku setiap waktu," ujar Hind kepada ANSA.

Namun di lain sisi, ia mengeluh kesulitan menemukan orang untuk mensponsori latihannya atau membantunya membeli makanan dan vitamin. Meski demikian, Hind tetap bangga dengan pilihan jalan hidupnya.

"Aku masih seorang perempuan. Mengangkat beban bukan berarti mengubah karakter seseorang," katanya.

Selain berkecimpung di dunia olahraga, Hind saat ini menjadi pengawal pribadi sejumlah tokoh, pesohor, dan kalangan elite Mesir. Namun ia bermimpi suatu hari dapat menjadi pengawal bagi orang nomor satu di Mesir, Presiden Abdel Fattah al-Sisi.

"Muammar Khadafi memiliki pengawal perempuan yang melindunginya dan aku ingin mengubah citra wanita Mesir dengan menunjukkan bahwa kita pun dapat melakukan banyak hal," katanya.