Liputan6.com, Aden - Ledakan bom bunuh diri di kamp militer Yaman dilaporkan menelan 60 korban jiwa -- sebelumnya disebutkan beberapa media dengan total berbeda. Jumlah tersebut diinformasikan oleh seorang dokter di sana.
"Sebuah kamp pelatihan, atau markas yang digunakan oleh milisi Government Popular Resistance," demikian laporan media setempat yang dikutip dari BBC, Senin (29/8/2016).
Kelompok militan ISIS mengklaim melakukan serangan itu. Kantor berita afiliasi grup tersebut, Amaq mengatakan kelompok tersebut yang melakukan serangan hari Senin.
Advertisement
Koalisi yang dipimpin Saudi telah melakukan serangan udara di Yaman sejak Maret 2015 demi mendukung Presiden Abedrabbo Mansour Hadi yang diakui secara internasional.Â
Serangan itu dimulai setelah pemberontak Houthi, yang didukung oleh pendukung mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, mengambil alih bagian wilayah negara, termasuk kota Sanaa, memaksa pemerintah ke pengasingan.
Sejak saat itu, pemerintah Hadi dan sekutu-sekutunya berhasil merebut kembali Aden. Arab Saudi mengatakan Houthi didukung secara finansial dan militer oleh rivalnya, Iran -- sesuatu yang dibantah Teheran.
Sementara itu, pemerintah dan pemberontak telah merespons positif kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik. Rencana yang diumumkan pekan lalu oleh AS, menyerukan penarikan pemberontak Syiah Houthi dari ibukota Sanaa dan pembicaraan mengenai pembentukan pemerintah yang bersatu.